LAPORAN
Pemantapan Profesi Keguruan (P2K)
SMA MUHAMMADIYAH
4 MAKASSAR
Oleh
Nama : SITI WAHYUNI UDHANA
Nim : 10536 1742 07
PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2011
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) oleh Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Makassar di SMA MUHAMMADIYAH 4 MAKASSAR Tahun Ajaran 2010/2011 dinyatakan diterima dan disahkan.
Yang melaksanakan
kegiatan ini adalah:
N a m a : Siti Wahyuni Udhana
NIM : 10536
1742 07
Jurusan :
Pendidikan Matematika
Program Studi : Strata
Satu (S1)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Makassar, 2011
Disahkan
Oleh,
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
Sitti Fithriani Saleh, S.Pd, M.Pd. Syarifah, S.Pd
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
SMA MUHAMMADIYAH 4 MAKASSAR
(Drs.
Muhammad Hasbi)
LEMBAR
PENILAIAN
Berdasarkan pengamatan dan laporan Program Pemantapan Profesi Keguruan
(P2K) oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
N a m a : Siti Wahyuni Udhana
NIM : 10536
1742 07
Jurusan :
Pendidikan Matematika
Program Studi : Strata Satu (S-1)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Maka guru dan
dosen pembimbing memberikan nilai A/B/C/D/E)* (………….) pada
kegiatan ini.
Makassar, …………….2011
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
Sitti Fithriani Saleh, S.Pd, M.Pd. Syarifah, S.Pd
)* Coret yang tidak perlu
FORMAT
LAPORAN
Lembar
Pengesahan
Lembar
Penilaian
BAB I
PENDAHULUAN
- Profil Proses Pembelajaran di kelas
- Profil Hasil Belajar
- Rumusan Masalah berdasarkan profil proses pembelajaran dan hasil belajar
- Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah
- Argumentasi logis pilihan tindakan
- Tujuan
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
Relevansi antara konsep/ teori yang
dikaji dengan permasalahan.
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN
- Jumlah siswa, tempat, dan waktu pelaksanaan P2K
- Langkah – langkah pembuatan perangkat pemelajaran inovatif seperti RPP dan alat evaluasi.
- Implementasi RPP dan Evaluasi di kelas
BAB IV HASIL
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
- Hasil Pelaksanaan
- Pembahasan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan
- Saran
Daftar
Pustaka
Penilaian Laporan
Nama
Mahasiswa : Siti Wahyuni Udhana
NIM : 10536 1742 07
Jurusan/ Prodi : Pend. Matematika/S-1
Bab
|
Komponen
|
Kriteria
|
Skala Penilaian
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Pendahuluan
|
Profil Proses Pembelajaran di
kelas
|
|
|
|
|
Profil Hasil Belajar
|
|
|
|
|
||
Rumusan dan Pemecahan Masalah
|
Rumusan masalah berdasarkan
profil proses pembelajaran dan hasil belajar
|
|
|
|
|
|
Bentuk tindakan untuk
memecahkan masalah sesuai dengan masalah
|
|
|
|
|
||
Ada argumentasi logis pilihan tindakan.
|
|
|
|
|
||
Tujuan
|
Sesuai dengan rumusan masalah
|
|
|
|
|
|
2
|
Kajian Pustaka
|
Relevansi antara konsep/teori
yang dikaji dengan permasalahan
|
|
|
|
|
3
|
Prosedur Pelaksanaan
|
Jelas jumlah, tempat, dan waktu
pelaksanaan P2K
|
|
|
|
|
Membuat RPP berdasarkan standar
Kompetensi.
|
|
|
|
|
||
Membuat alat evaluasi
berdasarkan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
||
Implementasi RPP di kelas
minimal 4 kali pertemuan
|
|
|
|
|
||
Implementasi alat evaluasi di
kelas setelah 4 kali pertemuan pembelajaran.
|
|
|
|
|
||
4
|
Hasil pelaksanaan dan
pembahasan
|
Menyajikan hasil belajar setiap
selesai evaluasi dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan dan kelemahan yang terjadi.
|
|
|
|
|
Perlu ditambahkan hal yang
mendasar yaitu perubahan pada diri siswa, lingkungan, guru berupa perubaha
proses dan hasil belajar.
|
|
|
|
|
||
Pembahasan dilakukan dengan
mengaitkan temuan dengan tindakan, indicator keberhasilan, serta kajian
teoretik dan empiric.
|
|
|
|
|
||
5
|
Simpulan dan Saran
|
Menyajikan simpulan hasil
pelaksanaan (Potret kemajuan) sesuai dengan tujuan.
|
|
|
|
|
Saran tindak lanjut diberikan
berdasarkan temuan dan pembahasan hasil pelaksanaan pembelajaran inovatif di
kelas.
|
|
|
|
|
||
6
|
Daftar Pustaka
|
Daftar Pustaka relavan dan
penulisannya sesuai ketentuan.
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
Keterangan :
- Nilai : 1 kurang sekali; 2 Kurang; 3 Baik; 4 Baik sekali
- Penentuan Nilai Akhir (NA) P2K
- NA = (Jumlah nilai Guru Pembimbing + Jumlah Nilai Dosen Pembimbing)/ 2
- Interval Nilai
Makassar,
2011
Guru Pembimbing/ Dosen Pembimbing
(………………………………………)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil
Proses Pembelajaran di kelas
Program
Pemantapan Profesi Keguruan atau yang sering di singkat menjadi P2K berlokasi
di SMA Negeri 1 Sungguminasa. Menempatkan penulis sebagai peneliti dimana meninjau
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Dimana kelas yang dipilih di sini
adalah kelas yang benar – benar siswanya adalah heterogen. Agar apa yang akan
diteliti jelas terlihat perubahan yang terjadi. Kelas yang dipilih adalah kelas
XI IPA 5. kelas ini merupakan
salah satu kelas yang termasuk heterogen dari beberapa kelas di sekolah
tersebut. Keadaan siswanya sangat bervariasi, ada yang memang pintar dalam hal
matematika atau menguasai pelajaran matematika, ada juga yang sedang atau biasa
– biasa saja, ada juga yang sama sekali tidak suka atau memang tidak senang
dalam belajar matematika. Informasi tersebut di peroleh dari hasil observasi
yang dilakukan.
Dalam kelas tersebut siswanya berjumlah 35 orang yang
terdiri dari 10 orang laki – laki dan 25 orang perempuan. Dalam proses belajar
mengajar yang dilakukan, dipilih sebuah model pembelajaran yang dianggap sesuai
dengan situasi dan kondisi para siswanya. Sebelumnya menurut guru matematika di
sekolah tersebut hanya menggunakan satu model pembelajaran saja. Yakni model
pembelajaran secara langsung. Model pembelajaran macam ini di anggap sudah
biasa dan diperlukan suatu model yang lebih sesuai dan merupakan hal baru bagi
guru dan siswa – siswanya. Model pembelajaran yang berusaha diterapkan adalah
model pembelajaran cooperative dengan Tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions).
Proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan
pemberian tindakan secara langsung kepada peserta didik. Sesuai dengan
penelitian yang akan dilaksanakan yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pemberian perlakuan langsung dalam bentuk tindakan ini, diharapkan dapat lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa, aktifitas siswa, kreatifitas siswa,
terlebih dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang selama ini dianggap masih kurang.
Dengan demikian, maka peneliti menganggap perlu adanya suatu metode atau model
pembelajaran yang diberikan dalam bentuk sebuah tindakan. Agar pembelajaran
dalam kelas juga tidak berlangsung secara menoton dan terjadi hanya satu arah,
yaitu dari guru ke siswa. Tapi lebih dari itu, peneliti berharap dengan
penerapan model pembelajaran ini, maka diharapkan terjadi komunikasi dua arah
antara guru ke siswa dan siswa ke guru.
Dalam pembelajaran tipe STAD siswa dibentuk dalam
beberapa kelompok kemudian dari kelompok tersebut siswa diajak untuk lebih
kreatif, inovatif dan memiliki rasa kebersamaan yang kuat dalam tim masing –
masing. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan ada beberapa aspek yang
diperhatikan disini, yakni, Minat siswa, Perhatian Siswa, Partisipasi siswa,
serta Presentasi siswa di kelas. Proses pembelajaran di kelas berlangsung dalam
bentuk siklus. Ada beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan seorang guru dalam
proses belajar mengajar yakni, Apersepsi, Penjelasan materi, Penjelasan metode cooperative
tipe STAD, Tekhnik pembagian kelompok, Pengelolaan Kegiatan Diskusi, Pemberian
Pertanyaan atau kuis, Kemampuan melakukan Evaluasi, Memberikan Penghargaan
Individu dan kelompok, Menentukan Nilai Individu dan Kelompok Menyimpulkan
materi Pembelajaran dan menutup Pembelajaran.
Melalui model pembelajaran inilah, diharapkan hasil
belajar siswa semakin meningkat. Oleh karena itu, maka peneliti merasa perlu
menggunakan Model Pembelajaran cooperative tipe STAD ini pada siswa kelas XI
IPA 5. karena dengan Melihat kondisi pembelajaran sebelumnya, serta
melihat keadaan siswa di kelas tersebut sangat heterogen.
B. Profil
Hasil Belajar
Setelah melihat proses pembelajaran yang berlangsung
di kelas selama siklus pertama berjalan, terlihat bahwa hasil pembelajaran
siswa meningkat. Ini terlihat dari hasil pemberian tugas kepada siswa dalam
bentuk LKS dan Kuis dan tes hasil belajar. (Dapat dilihat di lampiran lembar
observasi Perbandingan rata – rata hasil belajar siswa antara Pembelajaran
cooperative tipe STAD dengan tanpa tipe STAD).
Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan model
pembelajara cooperative tipe STAD, hasil belajar siswa mengalami kemajuan.
Termasuk minat, perhatian, partisipasi, dan juga presentasi siswa di kelas
mengalami kemajuan. Guru pembimbing pun berkata demikian bahwa, minat siswa
lebih terpacu, perhatiannya juga lebih focus, serta partisipasi masing – masing
siswa lebih banyak, siswa pun tidak tanggung – tanggung untuk tampil depan
kelas dalam mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari.
Sejauh yang dilaksanakan dalam siklus ini, telah
memberikan perubahan sikap siswa ke arah yang baik. Hasil belajar yang di
perlihatkan siswa telah membuktikan bahwa model pembelajaran ini cocok
digunakan dalam kelas XI IPA 5. Mengingat bahwa untuk mengetahui
perubahan hasil belajar siswa yang lebih konkrit maka tidak hanya diperlukan
perlakuan dalam satu siklus saja, tetapi ada siklus berikutnya yang bisa
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran ini valid dan memang sesuai
untuk digunakan di kelas tersebut. Oleh karena dalam kelas XI IPA 5
tidak hanya ada penulis tapi ada teman sejawat yang juga akan melakukan hal
yang sama pada siklus ke dua. Maka diharapkan pada siklus kedua tersebut hasil
belajar siswa lebih meningkat lagi dari siklus pertama.
Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika nilai standar di SMA Nengeri 1 Sungguminasa yaitu 75 pada tahun
pelajaran 2008/2009. Rata-rata nilai yang diperoleh khususnya kelas XI IPA 5
untuk mata pelajaran matematika
adalah 61,31. Sedangkan hasil tes siklus 1 rata-rata yang diperoleh adalah
62,42 dan pada siklus II meningkat 78,28.
C. Rumusan Masalah berdasarkan profil proses
pembelajaran dan hasil belajar
Berdasarkan
profil proses pembelajaran dan hasil belajar, maka rumusan masalahnya yakni: “Apakah dengan
penggunaan model pembelajaran cooperative tipe STAD dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Sungguminasa.”
D. Bentuk
tindakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah
Bentuk
tindakan yang dilakukan dalam memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang ada
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah dengan pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran cooperative tipe STAD. Dengan menggunakan model
pembelajaran cooperative tipe STAD ini, maka diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Sungguminasa.
E.
Argumentasi logis pilihan tindakan
Berdasarkan masalah tersebut,
penulis tertarik melakukan perbaikan pembelajaran dengan melakukan penelitian
tindakan kelas. Perbaikan awal yang dilakukan adalah penerapan model
pembelajaran yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan potensi secara maksimal. Model pembelajaran
yang dimaksud adalah model pembelajaran koopertaif.
Model pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan yang
menekankan berfikir dan latihan bertindak demokratis, pembelajaran aktif,
perilaku kooperatif, dan menghormati perbedaan dalam masyarakat multibudaya.
Dalam pelaksanaannya model pembelajaran kooperatif dapat merubah peran guru
dari peran terpusat pada guru keperan pengelolah aktivitas kelompok kecil.
Sehingga dengan demikian peran guru yang selama ini monoton akan berkurang dan
peserta didik akan semakin terlatih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan,
bahkan permasalahan yang dianggap sulit sekalipun. Beberapa penelian yang
terdahulu menggunakan model pembelajaran koopertif menyimpulkan bahwa model
pembelajaran tersebut telah memberikan masukan yamg berarti bagi sekolah, guru,
dan terutama peserta didik dalam meningkatkan prestasi.
F. Tujuan
Mengacu
pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah “Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
XI IPA5 SMA Negeri 1 Sungguminasa dengan penggunaan model
pembelajaran cooperative tipe STAD.”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1. Pengertian
belajar
Dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan merupakan kegiatan yang paling cocok dam
merupakan kegiatan bagi setiap orang. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sekarang timbul pertanyaan apakah
belajar itu sebenarnya?. Tentu saja terhadap pertanyaan tersebut banyak
pendapat yang berbeda satu sama lain.
Ada beberapa pandangan tentang belajar
diantaranya
Menurut Gagne (syaiful
sgala, 2003:13) berpendapat bahwa
“Belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organismeberubah
prilakunya sebagai akibat dari pengalaman.”
Gagasan yang menyatakan
bahwa belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme, berarti belajar juga
membutuhkan waktu dan tempat. Belajar disimpulkan terjadi, bila tampak terjadi
tanda-tanda bahwa perilaku manusia berubah sebagai akibat terjadinya proses
pembelajaran.
Adapun defenisi belajar
menurut Morgan (Ratumanan, 2004;1) adalah “Belajar dapat didefenisikan sebagai
setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil
latihan atau pengalaman”
Menurut defenisi diatas
seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi
tahu dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar disini merupakan “suatu proses”
dimana guru melihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif
untuk mencapai suatu tujuan yang harus diperhatikan dari siswa adalah pola
perubahan pada pengetahuan selama pengalaman belajar itu berlangsung.
Berdasarkan uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang
secara keseluruhan, sebagai akibat dari pengalaman dan latihan, denagn
perubahan-perubahan yang dihasilkan bersifat relative tetap.
2. Hasil
Belajar Matematika
Hasil
belajar adalah kecakapan yang diperoleh melalui proses belajar. Hasil belajar
merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jauh tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa dengan pengalaman yang telah diberikan dan disiapkan oleh sekolah.
Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Bahri (Kasmawati;
2006:7) yang menyatakan bahwa:” hasil belajar adalah suatu yang diperoleh dan
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun
kelompok. Hasil tersebut tidak akan diperoleh selama seseorang tidak melakukan
suatu kegiatan.
Jadi
hasil belajar matematika merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa melalui
suatu proses belajar matematika, untuk menentukan hasil belajar matematika
dilakukan evaluasi hasil belajar yang biasanya menggunakan alat evaluasi yang
berupa tes.
3. Pembelajaran
Kooperatif
a.
Pengertian
pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif bukanlah model baru dalam
Proses Belajar Mengajar, karena sesungguhnya pembelajaran
kooperatif telah dilaksanakan oleh guru dengan terprogram dalam satuan
pelajarannya (SP) yaitu pada Langkah-langkah Pembelajaran, akan tetapi guru
tidak mengetahui bahkan sering kali dalam proses pembelajaran
tak dapat dilaksanakan sesuai program karena factor intern dan ekstern yang
terjadi saat jalannya proses belajar mengajar, dan guru akan mengubah model
pembelajaran tersebut, misalnya menggunakan metode pembelajaran tradisional
dimana guru mendominasi kelas atau dengan metode ceramah- Tanya jawab atau
pengerjaan soal-soal sebagai latihan.
Dengan adanya pembaharuan dalam pergerakan
refomasi pendidikan Pembelajaran kooperatif dimasukan sebagai suatu
keharusan, pembelajaran kooperatif telah merangkum banyak
model pembelajaran. Pada dasarnya pembelajaran kooperatif menggalahkan siswa
untuk belajar bekerja sama dalam kelompok, atau menjadi suatu tim yang baik dengan
saling melengkapi.
Pembelajaran koopeatif dilaksanakan dalam
kelompok - kelompok kecil supaya pelajar-pelajar dapat berkerjasama dalam
kelompok masing-masing untuk mempelajari materi pelajaran sesuai
kecakapan dan kemapuan bekerja sama.
Pada dasarnya pembelajaran kooperatif melibatkan
pelajar bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang guru
sebelumnya dan guru berfungsi sebagai fasilitator dan pengayom maka
pembelajaran kooperatif dimaksudkan agar siswa benar-benar menerima ilmu dari
pengalaman belajar bersama-sama dengan rekan-rekannya baik yang sudah
dikatakan cakap maupun yang masih dikatakan lemah dalam memahamikonsep / materi
pelajaran(http://www.geocities.com/gardner02_8/ilmiah1.htm)
Dari uraian-uraian di atas penulis dapat
nyatakan bahwa pembelajaran kooperatif yaitu gabungan dari berbagai model
pembelajaran yang menitik beratkan untuk siswa berkreasi, bekerja sama dan
mampu berkomunikasi dalam kelompoknya juga antar kelompok dengan siswa lain
sekelasnya sehingga ada pengalaman belajar yang baik.
b.
Ciri - Ciri
Pembelajaran Kooperatif:
1.
Belajar dalam Kelompok
Pembagian Kelompok Belajar diarahkan
untuk mencapai keberhasilan dalam menguasai suatu konsep yang di ajar. Tujuannya agar hasil yang dicapai melalui
usaha bersama dari seorang wakil yang dipercayakan di dalam
kelompok tersebut. Dalam kelompok ini setiap wakilnya mempunyai peranan
tertentu dan jelas dalam usaha kelompok mencapai tujuan yang ditetapkan,
kelompok yang dibentuk guru bukan kelompok besar tetapi paling banyak terdiri
dari 5 orang, juga diperhatika keberadaan personil tiap kelompok dan diatur
secara homogen maupun heterogen agar jalannya pembelajaran efektif dan efisien.
2. Interaksi
sosial ditekankan
Setiap
wakil dari kelompok akan bertemu dalam satu kelompok dan membahas secara
bersama-sama yang selanjutnya hasil yang diperoleh akan dibawakan kembali dalam
kelompoknya semula, dengan demikian pembahasan menjadi berkembang, wakil
kelompok mempunyai tanggung jawab memejukan pemahaman anggota kelompoknya maka
dia dianggap sanggup untuk menerima dan memberi suatu informasi/konsep pelajaran
pada anggota kelompoknya
3.
Kerja Sama antar Siswa dalam Mencapai Tujuan.
Keberhasilan kelompok akan tergantung kepada pemahaman individu-individu
anggotanya. Setiap anggota mempunyai tanggungjawab untuk dapat memberi suatu
masukan yang berarti pada kelompoknya. Ini dikenal sebagai prinsip kerja sama
kelompok Untuk mencapai keberhasilan. Dalam prinsip ini, tugas diberikan kepada
semua wakil dari kelompok untuk kemudian dipresentasikan. Tanggungjawab tiap
wakil kelompok tersebut dimaksudkan agar setiap pelajar dapat aktif
dalam kelompoknya. Selanjutnya agar setiap pelajar mendapat kesempatan yang
sama untuk mengambil bagian dalam pembahasan kelompoknya, dengan begitu
kecakapan seorang anggota dapat diberikan kepada anggota lain.
c.
Kelebihan pembelajaran kooperatif
Slavin (ratumanan, 2004;133) mengemukakan bahwa pembelajaran koopertif memberikan
beberapa keuntungan, yakni:
v Siswa
bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma
kelompok.
v Siswa
aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil.
v Aktif
berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
v Interaksi
antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan
perkembangan kognitif yang non konservatif menjadi konservatif (Teori Piagen).
Menurut Kagan (1994) , pembelajaran kooperatif bagi golongan berbakat telah membawa
banyak keberkesanan atau faedah seperti berikut :
Memperbaiki
hubungan social antar siswa
Meningkatkan
prestasi belajar
Meningkatkan kepimpinan
Meningkatkan
kemahiran social
Meningkatkan kemahiran
berkomunikasi
Meningkatkan
pengetahuan akan teknologi
Meningkatkan rasa
percaya diri
d.
Langkah-langkah
pembelajaran kooperatif
Menurut Ibrahim (2006:10)
Keenam langkah pembelajaran kooperatif
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Table 1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif.
Fase
|
Tingkah laku guru
|
Fase 1
Menyampaika
tujuan dan memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan
informasi.
Fase 3
Mangorganisasikan
siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan belajar.
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan
penghargaan.
|
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Guru
menyajikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok belajar agar melakukan transisi secara efesien.
Guru
membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru
mengevalusi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru mencari
cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
|
4.
Tipe Student
Achievement Division (STAD)
STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kolegan-kolegannya di
Universitas John Hopkin, merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana, sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru
mulai menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin
(Ratumanan, 2004;135), dalam STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar
beranggotakan empat atau lima
orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok mereka untuk
memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telaj menguasai materi pelajaran
tersebut. Akhirnya kepada seluruh siswa diberikan tes tentang materi itu. Pada
waktu tes ini mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota ini
dijumlahkan untuk mendapat skor kelompok. Tim yang mencapai criteria tertentu
diberikan sertifikat atau ganjaran yang lain.
Menurut Slavin (ratumanan, 2004;136), STAD terdiri
dari 5 komponen utama sebagai berikut:
- Presentasi kelas
Materi dalam STAD disampaikan pada presentasi kelas. Presentasi kelas ini
biasanya menggunakan pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin guru.
Presentasi kelas dapat pula menggunakan audiovisual. Presentasi kelas ini
meliputi tiga komponen, yakni pendahuluan, pengembangan, dan praktek
terkendali.
- Kelompok
Kelompok dibentuk dari 4-5 siswa, dengan memperhatikan kemampuan, jenis
kelamin, ras atau etnis. Fungsi utama dari kelompok adalah untuk memastikan
bahwa semua anggota kelompok terlibat dalam kegiatan belajar, dan yang lebih
spesifik adalah mempersiapkan anggota kelompok menghadapai kuis (tes). Setelah
guru menyajikan materi pelajaran, setiap kelompok mempelajari materi bersama.
Belajar bersama ini meliputi mendiskusikan masalah, membandingkan jawaban, dan
mengoreksi miskonsepsi jika ada anggota kelompok yang membuat kesalahan.
- Kuis (tes)
Setelah satu atau dua priode guru menyajikan materi dan satu atau dua
periode kerja kelompok, siswa diberikan kuis individual. Siswa tidak boleh
saling membantu pada saat kuis.
- Skor peningkatan individual
Ide ini dimaksudkan untuk memberikan setiap siswa tujuan yang dapat
diperoleh jika ia bekerja keras dan melakukan lebih baik. Setiap siswa dapat
memberikan konstribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam system skor, untuk
itu siswa harus bekerja secara baik. Siswa memperoleh poin untuk kelompoknya
didasarkan pada derajat skor kuis mereka (presentase benar) melampaui skor
dasar Setiap siswa dapat memberikan konstribusi poin maksimum pada kelompoknya
dalam system skor, untuk itu siswa harus bekerja secara baik. Siswa memperoleh
poin untuk kelompoknya didasarkan pada derajat skor kuis mereka (presentase
benar) melampaui skor dasar mereka.
- Penghargaan kelompok
Kelompok dapat memperoleh sertefikat atau hadiah jika rata-rata skornya
melampaui kriteria tertentu.
BAB
III
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A.
Jumlah siswa, tempat, dan waktu pelaksanaan P2K
Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPA 5 SMAN 1 Sungguminasa sabanyak 35 siswa yang terdiri
dari 10 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Pelaksanaan P2K dilaksanakan
sebanyak 2 siklus, setiap siklus berlangsung selama 5 kali pertemuan yang
terdiri dari 4 kali pertemuan proses belajar mengajar dan I kali pertemuan
untuk tes hasil belajar.
B.
Langkah – langkah pembuatan perangkat
pembelajaran inovatif seperti RPP dan alat evaluasi.
Langkah
pertama adalah meminta Silabus pada guru Matematika (Guru Pembimbing), langkah
ketiga menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), serta merumuskan alat
evaluasi berupa soal – soal dalam bentuk kelompok dan individu. Selanjutnya
dapat dilihat pada bagan alur di bawah ini:
C.
Implementasi RPP dan Evaluasi di kelas
Setelah menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), maka
proses belajar mengajar pun dapat dimulai. Implementasi dari RPP meliputi
Pembukaan, penjelasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, pemaparan tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, penyampaian metode pembelajaran yang
dilaksanakan, pembentukan kelompok, mengarahkan siswa dalam kelompoknya,
membuat kesimpulan dan Penutup. Evaluasi di kelas dilaksanakan dalam bentuk
kuis, tugas individu, LKS dan uji kompetensi. Selanjutnya dapat dilihat pada
lampiran mengenai RPP dan alat evaluasi.
D. Variabel – variable Penelitian
Secara umum ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Sebagai variabel bebasnya adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika kelas XI,
sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika.
E.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama
dua siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi,dan refleksi (Kemmis dan
Taggart,1998).
Adapun kriteria keberhasilan untuk setiap siklus adalah jika seluruh
subyek penelitian: a) Dapat memahami materi yang sedang dipelajari, b) Dapat
menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, c) Senang
dan aktif mengikuti pembelajaran, d) Memperoleh skor pada tes akhir tindakan
minimal 75.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh
dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang telah dilaksanakan di SMAN 1 Sungguminasa. Pelaksanaan ini dilaksanakan ua
siklus yaitu siklus I dan siklus II, adapun yang dianalisis adalah hasil tes
awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II.
Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari dua siklus pelaksanaan
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
1.
Analisis Deskriptif Hasil sebelum menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Berdasarkan analisis dskriptif tes awal, hasil belajar
siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Statistik skor penguasaan siswa sebelum
menggunakan kooperatif
Satistik
|
Nilai statistik
|
Subjek
Skor Ideal
Skor Maksimum
Skor Minimum
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar deviasi
|
35
100
100
32
48
61.31
48,54
|
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika
sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 61,31 dari skor
ideal 100. banyaknya siswa yang tuntas sebanyak 3 orang (8,57%) dengan standar
deviasi 48,54. skor maksimal yang diperoleh siswa pada tes awal adalah 100 dan
skor minimum yang diperoleh siswa adalah 32.
Apabila kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal pada tes awal dianalisis,
maka persentase ketuntasan belajar siswa pada tes awal dapat dilihat pada tabel
2.
Tabel 2. distribusi frekuensi ketuntasan belajar siswa
pada tes awal
Skor
|
Frekuensi
|
Persen
|
Kategori
|
0-74
75-100
|
32
3
|
91,42
8,57
|
Tidak
tuntas
Tuntas
|
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa pada tes awal persentase ketuntasan siswa
sebesar 8,57% yaitu 3 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tuntas, 91,42%
yaitu 32 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas, artinya dari 35
siswa lebih banyak yang belum tuntas dan
memerlukan perbaikan pada siklus I.
2.
Analisis Deskriptif Hasil Tes Akhir Siklus I
Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk ulangan
harian. Adapun analisis deskriptif skor perolehan siswa setelah diterapkan
kooperatif setelah diterapkan kooperatif tipe STAD selama siklus I dan dapat
dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Statistik skor penguasaan siswa pada tes
siklus I
Satistik
|
Nilai statistik
|
Subjek
Skor Ideal
Skor Maksimum
Skor Minimum
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar deviasi
|
35
100
80
45
37
62,34
58,19
|
Pada tabel 3 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika
setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I
adalah 62,42 dari skor ideal 100. Banyaknya siswa yang tuntas 6 orang dengan
persentase 17,14% dan belum tuntas sebanyak 29 orang dengan persentase 82,85%.
Dengan standar deviasi 58,19. Skor maksimum yang diperoleh siswa pada tes
siklus I sudah mengalami peningkatan dimana skor rata-rata dari 61,31 meningkat
menjadi 62,42.
Apabila kemampuan siswa
menyelesaikan soal-soal pada tes siklus I dianalisis, maka persentase
ketuntasan belajar siswa pada tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi frekuensi ketuntasan belajar siswa
pada tes siklus I
Skor
|
Frekuensi
|
Persen
|
Kategori
|
0-74
75-100
|
29
6
|
82,85
17,14
|
Tidak
tuntas
Tuntas
|
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa pada tes siklus I persentase ketuntasan
siswa sebesar 17,14% yaitu 6 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tuntas,
82,85% yaitu 29 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas, artinya dari
35 siswa sebagian kecil yang belum tuntas dan memerlukan perbaikan pada siklus
II
3.
Analisis Deskriptif Hasil Tes Akhir Siklus II
Pada siklus ini diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan menetapkan dan membenahi kekurangan yang terjadi pada siklus I dan dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Statistik skor penguasaan siswa pada tes
siklus II
Satistik
|
Nilai statistik
|
Subjek
Skor Ideal
Skor Maksimum
Skor Minimum
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar deviasi
|
35
100
90
65
25
78,28
75,50
|
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika
setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II
adalah 78,28 dari skor ideal 100. Banyaknya siswa yang tuntas 29 orang dengan
persentase 82,85% dan belum tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase 17,14%.
Dengan standar deviasi 75,50. Skor maksimum yang diperoleh siswa pada tes
siklus II sudah mengalami peningkatan dimana skor rata-rata dari 62,42 pada siklus
I meningkat menjadi 78,28 pada siklus II.
Apabila kemampuan siswa
menyelesaikan soal-soal pada tes siklus II dianalisis, maka persentase
ketuntasan belajar siswa pada tes siklus Il dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi frekuensi ketuntasan belajar siswa
pada tes siklus II
Skor
|
Frekuensi
|
Persen
|
Kategori
|
0-74
75-100
|
6
29
|
17,14
82,85
|
Tidak
tuntas
Tuntas
|
Dari tabel 6 menunjukkan bahwa pada tes siklus II persentase ketuntasan
siswa sebesar 82,85% yaitu 29 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tuntas,
17,14% yaitu 6 dari 35 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas, artinya dari
tes siklus I ke tes siklus II mengalami
peningkatan yaitu dari 6 siswa yang tuntas pada tes siklus I meningkat pada tes
siklus II menjadi 29 siswa.
Hal ini disebabkan karena pada siklus II ini, para siswa sudah mulai
beradaptasi dan terbiasa dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAd, setelah dilakukan pembenahan mengenai hal-hal yang dianggap kurang pada siklus
I.
B. Hasil Analisis Kualitatif
Disamping peningkatan hasil matematika, selam penelitian pada siklus I
dan siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi selama proses belajar
mengajar berlangsung. Perubahan tersebut merupakan data kualitatif yang diperoleh
dari lembar observasi pada setiap pertemuan yang dicatat pada tiap siklus dan
catata teman sejawat selaku observer untuk mengetahui perubahan kesiapan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar selama penelitian ini berlangsung.
Berikut ini adalah
data perubahan siswa selama kegiatan proses belajar mengajar:
1.
Kehadiran siswa semakin meningkat dari 97,65% pada
siklus I menjadi 100% pada siklus II. Hal ini disebabkan karena pada pertemuan
pertemuan kedua ada satu orang siswa yang sakit dan pada pertemuan keempat ada
1orang siswa yang alpa dan 1 orang siswa yang sakit.
2.
Keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok terjadi
peningkatan dari 37,5% pada siklus I menjadi 56,25 pada siklus II. Hal ini
disebabkan karena siswa menyadari akan pentingnya saling saling kerja sama
dalam berkelompok dimana kita dapat menyelesaikan soal-soal yang sulit bersama
teman kelompoknya.
3.
Pada proses belajar mengajar masih banyak siswa yang
meminta untuk dibimbing. Ketika pembelajaran kooperatif tipe STAD telah
diterapkan sudah terjadi penurunan yaitu dari 43,75% menurun menjadi 25%. Hal
ini disebabkan karena terjalin kerjasama kelompok dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru.
4.
Siswa yang bertanya tentang materi yang belum
dimengerti mengalami penurunan dari 15,62% pada siklus I menjadi 9,37% pada
siklus II. Hal ini disbabkan karena siswa menyadari akan pentingnya dalam
memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru.
5.
Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal
dipapan tulis mengalami peningkatan dari 9,37% pada siklus I menjadi 18,75%
pada siklus II. Hal ini disebabkan karena mereka termotivasi oleh temannya yang
lain, yang selalu mengerjakan soal di papan tulis. Dan guru juga selalu
memotivasi untuk bersaing secara sehat untuk mengerjakan soal di papan tulis.
6.
Siswa yang mengumpulkan PR mengalami peningkatan dari
93,75% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Hal ini disebabkan karena
guru mengembalikan PR kepada masing-masing siswa sehingga yang tidak
mengumpulkan PR akan merasa malu kepada siswa yang lain yang mendapatkan nilai
dari PR yang dikerjakannya. Hal ini juga dapat memotivasi siswa dalam
mengerjakan PR
C. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan
dalam proses Belajar Matematika
1.
Pandangan siswa terhadap mata pelajaran matematika
dapat dikatakan mengalami perubahan kearah yang lebih positif. Hal ini dapat
terlihat dari interaksi yang terjadi baik antara siswa dengan siswa maupun guru
dengan siswa di kelas.
2.
Pandangan siswa terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan metode STAD, untuk hal ini tersebut umumnya siswa menanggapi
dengan positif. Mereka menganggap bahwa metode pembelajaran tersebut memberikan
peluang kepada mereka untuk lebih memahami materi, sedangkan ketua kelompok
menjadi asing untuk menumbuhkan motivasi belajar pada dirinya untuk bersaing
secara sehat. Disamping itu, pada pembelajaran ini siswa dapat menumbuh
kembangkan kekompakkan antara anggota kelompok terutama pada saat mereka
mendiskusikan atau bertukar pikiran untuk mencari jawaban yang benar sehingga
lebih berkesan dan mudah diingat.
3.
Tugas LKS yang diberikan sekaligus berfungsi menjadi
jelas diagnostik dapat secara langsung menguji kemampuan siswa. PR yang
diberikan juga sangat membantu siswa untuk secara langsung menguji atau
mengulangi apa yang telah dipahami pada saat pembelajaran di sekolah
4.
pemberian pujian atau penghargaan kepada siswa yang
mengerjakan tugas yang diberikan merupakan salah satu faktor yang memotivasi
siswa untuk lebih meningkatkan cara belajarnya.
D. Pembahasan
Dari hasil observasi yang dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan banyak perubahan pada siswa
antara lain:
1.
Siswa lebih termotivasi untuk belajar
2.
Siswa merasa senang dengan metode yang diterapkan
3.
Siswa merasa lebih akrab dengan teman-temannya
4.
Siswa mempunyai kepercayaan dalam mengerjakan soal-soal
di papan tulis.
Diawal pertemuan terdapat kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran
yaitu masih adanya siswa yang tidak mmpunyai keberanian dalam menjawab
pertanyaan, bertanya, mengerjakan soal di papan tulis, serta mengerjakan LKS
dan pekerjaan rumah (PR). Tapi hal ini tidak berlangsung lama karena diakhir
siklus I sudah terjadi perubahan pada siswa tersebut.
Pada siklus II kendala yang ditemukan disiklus I sudah terkendali
terlihat dari semakin meningkatnya minat belajar siswa dan mampu menyelesaikan
soal-soal yang diberikan oleh peneliti, pada siklus I persentase kehadiran
siswa 97,65% meningkat menjadi 100% pada siklus II. Serta skor rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus I 78,96 meningkat menjadi 87,34 pada siklus II.
Berdasarkan pada indikator keberhasilan, siswa dikatakan tuntas apabila
memperoleh skor minimal 75% dari skor ideal dan tuntas belajar secara klasikal
apabila 80% dari jumlah siswa telah tuntas belajar. Dari data yang diperoleh
setelah perlakuan dapat ditunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 6 orang siswa
yang tuntas belajar dengan persentase 17,14% sedangkan pada siklus II terdapat
29 orang siswa yang tuntas belajar dengan persentase 82,85%. Dengan melihat
dari persentase ketuntasan belajar tersebut mengalami peningkatan, maka jelas
terlihat bahwa telah mencapai tuntas secara klasikal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Peranan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar.
2.
Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan dari siklus I kesiklus II.
3.
Kemampuan dalam diskusi kelompok juga mengalami
kemajuan yang sangat berarti. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai
terbiasa belajar kelompok.
4.
Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan hasil rata-rata ulangan
harian (rata-rata ulangan harian I tanpa pembelajaran kooperatif tipe STAD 61,31
menjadi 62,42 (ulangan harian II memakai pembelajaran kooperatif tipe STAD) dan
kemudian meningkat menjadi 78,28 pada ulangan harian III pada siklus II.
5.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD relevan dengan
pembelajaran kontekstual.
6.
Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa
membangun sendiri pengetahuannya, menemukan langkah-langkah dalam mencari sendiri penyelesaikan dari suatu
materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu atau kelompok.
7.
Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pelajaran
matematika yang biasanya dianggap sulit bagi sebagian siswa menjadi
menyenangkan.
B. Saran
Telah terbukti dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIc dalam
mata pelajaran matematika, maka kami sarankan sebagai berikut:
1.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan
menjadikan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika.
2.
Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan
siswa, maka kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
pelajaran matematika ataupun pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA
Haling, Abdul.
2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Ibrahim, Muslim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. UNESA. Universitas press Kampus UNESA. Surabaya.
Lahude
Herlina. 2008. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas
VIIIB SMP Negeri 2 belopa kab. Luwu melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Skripsi UNISMUH Makassar.
Ratumanan. 2004.
Belajar dan Pembelajaran. Ambon: Unesa University
Press.
Suherman, Erman. 2003. Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia.
Bandung.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Tahir, Budiman dan Aminuddin. 2008. Meningkatkan pemahaman konsep bangun datar melalui talimatika kelas II
A SD Impres Bonto-Bontoa Kabupaten Gowa. Laporan Akhir PTK Bagi Guru
peserta PTK. Makassar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
mengunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar
dan trigonometri.
Indikator :-
menghitung limit fungsi aljabar dan trigonometri di suatu titik
-
menghitung limit fungsi aljabar dan trigonometri dengan mengunakan sifat-sifat
limit.
I.
Tujuan pembelajaran
·
Peserta didik dapat menghitung limit fungsi
trigonometri di satu titik
·
Peserta didik dapat menghitung limit fungsi
trigonometri dengan menggunakan sifat-sifat limit.
II.
Materi ajar
Limit fungsi trigometri
- rumus-rumus limit fungsi
trigonometri
III. Kegiatan
belajar mengajar
1.
Model pembelajaran
: pendekatan kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV. Langkah-langkah
pembelajaran
- Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
- Apersepsi : mengingat kembali materi mengenai cara menghitung limit fungsi aljabar di suatu titik dan tak hingga dan sifat-sifat yang digunakan dalam perhitungan limit.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik dapat menghitung limit fungsi trigonometri di suatu titik.
- Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif.
- Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung limit fungsi aljabar di
suatu titik dan tak hingga dan sifat-sifat yang digunakan dalam perhitungan
limit..
·
Peserta didik diberikan contoh soal bagaimana
menghitung turunan fungsi aljabar di suatu titik dan tak hingga dan sifat-sifat
yang digunakan dalam perhitungan limit..
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok belajar untuk mengerjakan
beberapa soal mengenai cara menghitung turunan fungsi trigonometri dengan
menggunakan defenisi turunan.
Fase 5 : evaluasi
·
Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
·
Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa
yang nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
- Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
V.
Alat/bahan/sumber belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga dan buku referensi lain
VI. Penilaian
-
Teknik :
tugas individu
Sungguminasa, 11 April 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
NIM : 10536
1138 05
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 467
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep dan aturan turunan dalm perhitungan turunan fungsi.
Indikator :
- menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan.
-
menjelaskan arti fisis (sebagai laju perubahan) dan
arti geometri turunan disuatu titik.
-
Menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan
menggunakan defenisi turunan
I. Tujuan
pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menghitung limit fungsi yang
mengarah kekonsep turunan.
·
Peserta didik dapat menentukan laju perubahan
nilai fungsi disuatu titik tertentu.
·
Peserta didik dapat menghitung turunan fungsi
dengan menggunakan defenisi turunan.
II.
Materi ajar
Deferensial
- Defenisi turunan fungsi
- Notasi turunan
III.
Model / Metode Pembelajaran
1.
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran
A.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
a.
Apersepsi : mengingat kembali materi mengenai defenisi
fungsi turunan.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik dapat menghitung turunan fungsi dengan menggunakan defenisi
turunan, menentukan laju perubahan nilai fungsi disuatu titik tertentu,
kemudian antara peserta didik dan baru mendiskusikan materi tersebut.
d. . Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif.
B.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung turunan fungsi dengan
menggunakan defenisi turunan, menentukan laju perubahan nilai fungsi disuatu
titik tertentu, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi
tersebut.
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru
dan membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok
belajar untuk mengerjakan beberapa soal mengenai cara menghitung turunan fungsi
dengan menggunakan defenisi turunan, menentukan laju perubahan.
Fase 5 : evaluasi
a.
Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
b.
Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa yang
nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
C.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
V.
Alat/bahan/sumber belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga dan buku referensi lain
VI. Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas individu
Sungguminasa, 13 April 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep dan aturan turunan dalm perhitungan turunan fungsi.
Indikator :
- Menentukan sifat-sifat turunan fungsi
-
Menentukan turunan fungsi aljabar dengan menggunakan sifat-sifat turunan
A.
Tujuan pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi yang berbentuk
·
Peserta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi aljabar yang berbentuk
·
Peserta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi aljabar yang berbentuk
·
Peserta didik dapat menetukan turunan pertama
fungsi aljabar yang berbentuk
B.
Materi ajar
Deferensial
Turunan pertama fungsi
Turunan pertama fungsi
Turunan pertama fungsi
Turunan pertama fungsi
III. Model
/ Metode Pembelajaran
1.
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran
C.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
a.
Apersepsi : mengingat kembali materi sebelumnya yaitu
konsep turunan.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik dapat menetukan turunan pertama fungsi aljabar
. d. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif.
D.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung turunan pertama fungsi aljabar yang berbentuk , ,dan .
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru
dan membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru
membimbing peserta didik dalam kelompok belajar untuk mengerjakan beberapa soal
mengenai cara menghitung turunan pertama fungsi aljabar yang berbentuk , ,dan .
Fase 5 : evaluasi
a. Beberapa
kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa
lain menanggapi, guru membimbing dan menghargai pendapat siswaehingga semua
siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menyajikan karya kelompoknya.
c. Guru
mendata niali perolehan siswa, untuk siswa yang nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
C.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
VII.
Alat/bahan/sumber belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga, buku paket matematika SMA kelas XI program IPA, B.K. Noormandiri dan buku referensi lain
VIII.
Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 14 April 2009
Mahasiswa P2K
( ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halima )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep dan aturan turunan dalm perhitungan turunan fungsi.
Indikator :
- Menentukan sifat-sifat turunan fungsi
-
Menentukan turunan fungsi aljabar dengan menggunakan sifat-sifat turunan
B.
Tujuan pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi yang berbentuk
·
Peserta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi aljabar yang berbentuk
·
Peserta didik dapat menentukan turunan pertama
fungsi aljabar yang berbentuk
C.
Materi ajar
Deferensial
Turunan pertama fungsi
Turunan pertama fungsi
Turunan pertama fungsi
III. Model
/ Metode Pembelajaran
1.
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran
D.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
a.
Apersepsi : mengingat kembali materi sebelumnya yaitu
konsep turunan.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik,
maka akan membantu peserta didik dalam menyelesaikan soal latihan.
. d. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif.
E.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung turunan pertama fungsi aljabar yang berbentuk , , , dan
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru
dan membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
Guru membimbing peserta didik
dalam kelompok belajar untuk mengerjakan beberapa soal mengenai cara menghitung
turunan pertama fungsi aljabar yang berbentuk , , , dan
Fase 5 : evaluasi
a. Beberapa
kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa
lain menanggapi, guru membimbing dan menghargai pendapat siswaehingga semua
siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menyajikan karya kelompoknya.
d.
Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa yang
nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
C.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
IX. Alat/bahan/sumber
belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga, buku paket matematika SMA kelas XI program IPA, B.K. Noormandiri dan buku referensi lain
X.
Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 18 April 2009
Mahasiswa P2K
( ERNAWATI
)
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep dan aturan turunan dalm perhitungan turunan fungsi.
Indikator :- Menentukan turunan fungsi trigonometri dengan
menggunakan sifat-sifat turunan.
I. Tujuan
pembelajaran
Peserta didik dapat menentukan turunan fungsi trigonometri dengan
menggunakan sifat-sifat turunan.
II.
Materi ajar
Turunan fungsi trigonometri
·
Turunan fungsi sinus
·
Turunan fungsi cosinus
·
Turunan fungsi tangens
III. Model / metode pembelajaran
1.
Model pembelajaran
: pendekatan kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah pembelajaran
A.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
- Apersepsi : mengingat kembali materi mengenai defenisi turunan fungsi dan notasi fungsi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik dapat menentukan turunan fungsi trigonometri
- Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif.
B.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menentukan fungsi turuna trigonometri.
·
Peserta didik diberikan contoh soal bagaimana
menghitung turunan fungsi dengan menggunakan defenisi turunan.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok belajar untuk mengerjakan
beberapa soal mengenai cara menghitung turunan fungsi trigonometri dengan
menggunakan defenisi turunan.
Fase 5 : evaluasi
a.
Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
b.
Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa yang
nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
C.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
V.
Alat/bahan/sumber belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga dan buku referensi lain
VI.
Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 18 Mei 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah)
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep dan aturan turunan dalm perhitungan turunan fungsi.
Indikator :
- Menentukan turunan fungsi komposisi
dengan aturan rantai
I. Tujuan
pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menentukan turunan fungsi
komposisi dengan aturan rantai
II.
Materi ajar
Turunan fungsi komposisi dengan aturan rantai
III.
Model / Metode Pembelajaran
1.
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran
A.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
a.
Apersepsi : mengingat kembali materi sebelumnya yaitu
konsep turunan.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik dapat menentukan turunan fungsi komposisi dengan aturan
rantai
. d. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif.
B.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung turunan pertama fungsi komposisi dengan aturan rantai
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru
dan membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
Guru membimbing peserta didik
dalam kelompok belajar untuk mengerjakan beberapa soal mengenai cara menghitung
turunan fungsi komposisi dengan aturan rantai
Fase 5 : evaluasi
e.
Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
f.
Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa yang
nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
C.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
XI. Alat/bahan/sumber
belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga, buku paket matematika SMA kelas XI program IPA, B.K. Noormandiri dan buku referensi lain
XII.
Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 19 Mei 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan turunan untuk menentukan karateristik grafik fungsi
Indikator :
- Menentukan persamaan garis singgung
dari sebuah fungsi
- menentukan fungsi monoton naik dan turun
dengan menggunakan konsep turunan pertama
I.
Tujuan pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menentukan persamaan garis
singgung dari sebuah fungsi
·
Peserta didik dapat menentukan fungsi monoton
naik dan turun dengan menggunakan konsep turunan pertama
II.
Materi ajar
·
Persamaan garis singgung di suatu titik pada
kurva
·
Fungsi naik dan fungsi turun
III. Model
/ Metode Pembelajaran
1.
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab,
diskusi dan pemberian tugas
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran
A.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
·
Apersepsi : mengingat kembali materi sebelumnya
yaitu konsep turunan.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
·
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik dapat menentukan persa,maan garis singgung dari sebuah
fungsi serta fungsi naik dan fungsi turun dengan menggunakan konsep turunan
pertama.
·
Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif.
B.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menentukan persa,maan garis singgung
dari sebuah fungsi serta fungsi naik dan fungsi turun dengan menggunakan konsep
turunan pertama.
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru
dan membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai dengan
kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok
belajar untuk mengerjakan beberapa soal mengenai cara menentukan persa,maan
garis singgung dari sebuah fungsi serta fungsi naik dan fungsi turun dengan
menggunakan konsep turunan pertama.
Fase 5 : evaluasi
a. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
b. Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa
yang nilainya 70 mengerjakan
soal-soal pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
D.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
- Alat/bahan/sumber belajar
a.
Alat : white board, spidol.
b.
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit Erlangga,
buku paket matematika SMA kelas XI program IPA, B.K. Noormandiri dan buku referensi lain
VI. Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 25 Mei 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1
Sungguminasa
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/ Semester : XI
(sebelas) IPA 5/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit
Standar Kompetensi
: Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan turunan untuk menentukan karateristik grafik fungsi
Indikator :
- Menentukan nilai-nilai stasioner
I. Tujuan
pembelajaran
·
Peaerta didik dapat menentukan nilai stasioner
dan titik stasioner
·
Peserta didik dapat menentukan jenis-jenis
stasioner
II.
Materi ajar
Nilai-nilai stasioner
·
Pengertian nilai stasioner dan titik stasioner
·
Jenis-jenis nilai stasioner
III.
Model / Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : kooperatif tipe STAD
Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah , Tanya jawab, diskusi dan
pemberian tugas
IV. Langkah-langkah
Pembelajaran
A.
Kegiatan awal
Fase 1 : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
·
Apersepsi : mengingat kembali materi sebelumnya
yaitu konsep turunan.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
·
Memotivasi : apabila materi ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik dapat menentukan nilai stasioner dan titik stasioner,
dan jenis-jenis stasioner.
·
. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif.
B.
Kegiatan inti
Fase 2 : guru menyajikan informasi
·
Peserta didik diberikan stimulasi berupa
pemberian materi oleh guru mengenai cara menentukan nilai stasioner dan titik
stasioner, dan jenis-jenis stasioner
·
Peserta didik diberikan contoh soal oleh guru dan
membahas secara bersama-sama.
Fase 3 : mengorganisasi siswa kedalam kelompok belajar
·
Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang sesuai
dengan kelompok kooperatifnya masing-masing.
Fase 4 : membantu kelompok kerja dalam belajar
·
Guru
membimbing peserta didik dalam kelompok belajar untuk mengerjakan beberapa soal
mengenai cara menentukan nilai stasioner dan titik stasioner, dan jenis-jenis
stasioner
Fase 5 : evaluasi
a. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa lain menanggapi, guru membimbing dan
menghargai pendapat siswaehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyajikan karya kelompoknya.
b. Guru mendata niali perolehan siswa, untuk siswa
yang nilainya 70 mengerjakan soal-soal
pengayaan, sedangkan untuk siswa yang < 70 mengikuti remedial.
E.
Penutup
Fase 6 : memberi penghargaan
·
Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada
kelompok yang mempunyai kerjasama yang baik, dan berdasarkan penilaian dari
hasil evaluasi.
·
Siswa diberi tugas individu/kuis.
V.
Alat/bahan/sumber belajar
·
Alat : white board, spidol.
·
Sumber buku : Buku paket Matematika penerbit
Erlangga, buku paket matematika SMA kelas XI program IPA, B.K. Noormandiri dan buku referensi lain
VI.
Penilaian
-
Teknik :
tugas kelompok dan tugas
individu
Sungguminasa, 26 Mei 2009
Mahasiswa P2K
(
ERNAWATI )
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pembimbing
( Dra.A.Marliah Bakri, M.Si ) ( Dra. Halimah )
NMB 554 619 NIP 131 918 476
SIKLUS
I
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1. Buktikan
bahwa
2. Buktikan bahwa
3. hitunglah
4. Hitunglah
SIKLUS
I
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1.
Carilah turunan dari dengan menggunakan empat langkah untuk mencari .
2.
carilah dari fungsi
SIKLUS
I
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1.Tentukan turunan pertama dari .
2.Tentukan turunan pertama dari
3.Tentukan turunan pertama dari
4.Tentukan turunan pertama dari
SIKLUS
2
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1.
Carilah turunan dari fungsi
2.
Carilah turunan dari fungsi
3.
Carilah turunan kedua dari fungsi trigonometri
4.
Carilah turunan dari fungsi
SIKLUS 2
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1.Tentukan turunan dari
2.Tentukan turunan dari
SIKLUS 2
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SOAL
1. Sebuah kurva parabola dinyatakan dengan rumus y :
f(x)= . Tentukan interval-interval x agar
f(x): i) fungsi naik ii) fungsi turun
2. sebuah
fungsi di tentukan dengan rumus y = f(x) = . Tentukan interval-interval x agar fungsi
f(x): i) naik ii) turun
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Rabbul Alamin yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan Pemantapan Profesi
Keguruan (P2K) dapat terwujud sebagaimana mestinya.
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan ini disusun berdasarkan kegiatan yang
dilaksanakan sejak april 2009, keikutsertaan penulis dalam kegiatan ini
merupakan salah satu mata kuliah yang penulis harus selesaikan, selain itu
dalam kegiatan juga melatih penulis untuk menjadi guru yang profesional.
Disadari bahwa laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) ini tidak lepas
dari kekurangan-kekurangan, karena keterbatasan dan kemampuan penulis. Sangat
diharapkan masukan dari dosen pembimbing dan guru pembimbing dalam rangka
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
mengembangkan pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.
Sungguminasa,
28 Juni 2009
PENULIS
Data Hasil Penelitian Dan Analisis
No
|
Nama
|
Tes Awal
|
Tes Siklus I
|
Tes Siklus II
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
|
SULTAN ALAUDDIN
M. ZAENAL
AIRIN DEVIYANTI
DACHNIAR DWI ASTUTI
DAVID MARSEL
DEWI SUMARTIPUN
FIRMAN DJANIM L.
HIKMA ARDIANA ARSUL
IJAYANTI
INDAH YUNISARI
MUH. AMRIH
MUH. WANDI WINARTA
NOVI
FEBRIYANI
NUR AFIFAH
NUR ANNY SYATUL FITRI
NUR KHAERUNNISA
NURMALASARI
NURWAHIDAH
REZA CARLINA
WIDYA AYUDIAH
MUH. IMRAN IRWAN
AYU LESTARI
ANDI RESKI TENRIPAKUA
DESTI KUSUMANINGRUM
MUCHLIS MUNAWAR
NURUL IBTISAN
DWI YULIANTI NUR
NUR ASTRI
MUH. FADLY ESA
ASNIDAR
ANITA RASYID
ARISKA UTAMI RAIS
FEBRIANI PRATIWI Y.L
AAN NISA
NUR ADHAHILAH ADSAH
|
70
60
60
60
70
60
70
60
60
60
60
70
60
60
60
60
60
60
60
80
60
60
70
80
40
60
75
60
50
60
60
72
32
70
37
|
55
75
50
65
70
65
55
70
75
55
75
70
70
50
75
55
45
60
50
70
55
60
60
80
45
75
70
70
70
60
55
50
55
70
55
|
75
80
75
90
75
90
75
90
90
80
75
80
70
65
80
65
65
80
65
75
75
75
80
90
80
90
80
80
80
80
75
75
90
70
80
|
Skor Rata-rata : tes awal == =61,31
tes siklus I===62,42
tes siklus II===78,28
Tuntas : tes awal: 3 orang siswa, tes siklus I: 6 orang siswa, tes siklus II : 29
orang siswa
Persen ketuntasan : 1. tes awal : 8,5 %
2. tes siklus I : 17,14%
3. tes siklus II : 82,85%
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
NO
|
NAMA
|
JENIS KELAMIN
|
KELOMPOK
|
1
|
SULTAN ALAUDDIN
|
LAKI-LAKI
|
1
|
2
|
M. ZAENAL
|
LAKI-LAKI
|
|
3
|
AIRIN DEVIYANTI
|
PEREMPUAN
|
|
4
|
DACHNIAR DWI ASTUTI
|
PEREMPUAN
|
|
5
|
DAVID MARCEL. T
|
LAKI-LAKI
|
|
6
|
DEWI SUMARTIPUN
|
PEREMPUAN
|
2
|
7
|
FIRMAN DJANIM L.
|
LAKI-LAKI
|
|
8
|
HIKMAH ARDIANA ARSUL
|
PEREMPUAN
|
|
9
|
IJAYANTI
|
PEREMPUAN
|
|
10
|
INDAH YUNISARI
|
PEREMPUAN
|
|
11
|
MUH. AMRIH
|
LAKI-LAKI
|
3
|
12
|
MUH. WANDI WINARTA
|
LAKI-LAKI
|
|
13
|
NOVI
FEBRIYANTI
|
PEREMPUAN
|
|
14
|
NUR AFIFAH
|
PEREMPUAN
|
|
15
|
NUR ANNY SYATUL FITRI
|
PEREMPUAN
|
|
16
|
NUR KHERUNISAH
|
PEREMPUAN
|
4
|
17
|
NURMALASARI
|
PEREMPUAN
|
|
18
|
NURWAHIDAH
|
PEREMPUAN
|
|
19
|
REZA CARLINA
|
PEREMPUAN
|
|
20
|
WIDYA AYUDIAH
|
PEREMPUAN
|
|
21
|
MUH. IMRAN IRWAN
|
LAKI-LAKI
|
5
|
22
|
AYU LESTARI
|
PEREMPUAN
|
|
23
|
ANDI RESKI TENRIPAKUA
|
PEREMPUAN
|
|
24
|
DESTI DWI KUSUMANINGRUM
|
PEREMPUAN
|
|
25
|
MUCHLIS MUNAWAR
|
LAKI-LAKI
|
|
26
|
NURUL IBTISAM
|
PEREMPUAN
|
6
|
27
|
DWI YULIANTI NUR
|
PEREMPUAN
|
|
28
|
NUR ASTRI
|
PEREMPUAN
|
|
29
|
MUH. FADLY ESA
|
LAKI-LAKI
|
|
30
|
ASNIDAR
|
PEREMPUAN
|
|
31
|
ANITA RASYID
|
PEREMPUAN
|
7
|
32
|
ARISKA UTAMI RAIS
|
PEREMPUAN
|
|
33
|
FEBRIANI PRATIWI YOLANDA SARI
|
PEREMPUAN
|
|
34
|
AAN’NISA
|
PEREMPUAN
|
|
35
|
NUR ADHAHILAH ADSAH
|
PEREMPUAN
|
Lembar
Observasi Siklus I
NO
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
SKOR
|
I
|
PRAPEMBELAJARAN
|
|
1
|
Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
|
5
|
2
|
Kesiapan menerima pembelajaran
|
5
|
|
|
|
II
|
KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
|
|
1
|
Mampu menjelaskan kembali isi
materi terdahulu
|
5
|
2
|
Mendengarkan secara seksama
ketia dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
|
5
|
|
|
|
III
|
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
|
|
A
|
Penjelasan Materi Pelajaran
|
|
1
|
Memperhatikan dengan serius
ketika dijelaskan materi pelajaran
|
4
|
2
|
Aktif bertanya saat proses
pembelajaran materi
|
5
|
3
|
Adanya interaksi positif
diantara siswa
|
5
|
4
|
Siswa memiliki pemahaman yang
sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan
|
4
|
B
|
Pendekatan/strategi pembelajaran
|
|
1
|
Siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran
|
5
|
2
|
Siswa memberikan pendapatnya
ketika diberikan kesempatan
|
4
|
3
|
Aktif mencatat berbagai
penjelasan yang diberikan
|
5
|
4
|
Siswa termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran
|
5
|
5
|
Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan
|
5
|
6
|
Siswa merasa senang ketika
berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran
|
5
|
C
|
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
|
|
1
|
Adanya interaksi positif saat media
pembelajaran disajikan
|
-
|
2
|
Ketertarikan siswa terhadap
materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan
|
-
|
3
|
Siswa semakin jelas dan konkrit
saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran
|
-
|
D
|
Penilaian proses dan hasil belajar
|
|
1
|
Siswa merasa terbimbing
|
5
|
2
|
Mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan benar
|
5
|
E
|
Penggunaan bahasa
|
|
1
|
Penjelasan dapat dengan mudah
dimengerti oleh siswa
|
5
|
2
|
Siswa tidak menemui kesulitan
dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran
|
5
|
|
|
|
F
|
Penutup
|
|
1
|
Siswa secara aktif memberi
rangkuman
|
5
|
2
|
Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran secara runtun
|
5
|
|
Total PPP
|
97
|
Lembar Observasi Siklus II
NO
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
SKOR
|
I
|
PRAPEMBELAJARAN
|
|
1
|
Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
|
5
|
2
|
Kesiapan menerima pembelajaran
|
5
|
|
|
|
II
|
KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
|
|
1
|
Mampu menjelaskan kembali isi
materi terdahulu
|
5
|
2
|
Mendengarkan secara seksama
ketia dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
|
4
|
|
|
|
III
|
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
|
|
A
|
Penjelasan Materi Pelajaran
|
|
1
|
Memperhatikan dengan serius
ketika dijelaskan materi pelajaran
|
5
|
2
|
Aktif bertanya saat proses
pembelajaran materi
|
5
|
3
|
Adanya interaksi positif
diantara siswa
|
5
|
4
|
Siswa memiliki pemahaman yang
sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan
|
5
|
B
|
Pendekatan/strategi pembelajaran
|
|
1
|
Siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran
|
5
|
2
|
Siswa memberikan pendapatnya
ketika diberikan kesempatan
|
5
|
3
|
Aktif mencatat berbagai
penjelasan yang diberikan
|
5
|
4
|
Siswa termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran
|
5
|
5
|
Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan
|
5
|
6
|
Siswa merasa senang ketika
berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran
|
5
|
C
|
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
|
|
1
|
Adanya interaksi positif saat
media pembelajaran disajikan
|
-
|
2
|
Ketertarikan siswa terhadap
materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan
|
-
|
3
|
Siswa semakin jelas dan konkrit
saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran
|
-
|
D
|
Penilaian proses dan hasil belajar
|
|
1
|
Siswa merasa terbimbing
|
5
|
2
|
Mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan benar
|
5
|
E
|
Penggunaan bahasa
|
|
1
|
Penjelasan dapat dengan mudah
dimengerti oleh siswa
|
5
|
2
|
Siswa tidak menemui kesulitan
dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran
|
5
|
|
|
|
F
|
Penutup
|
|
1
|
Siswa secara aktif memberi
rangkuman
|
5
|
2
|
Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran secara runtun
|
5
|
|
Total PPP
|
99
|
L K S 2
SIKLUS 1
No
|
Butir Soal
|
Kunci Jawaban
|
Bobot
|
1
2
|
Carilah turunan dari f(x)= dengan menggunakan 4
langkah untuk mencari f`(x)
Carilah f`(x) dari fungsi f(x) =
|
1.
a. f(x + h)=
=
b. f(x + h) –
f(x)
=
=
c.
=
=
d.
=
Jadi
2. a. f(x + h)=
=
b. f(x + h)-f(x)
=
=
c.
d.
|
50
50
|
L K S 3
SIKLUS 1
NO
|
BUTIR SOAL
|
KUNCI JAWABAN
|
BOBOT
|
1.
2.
3.
4.
|
Tentukan turunan pertama dari
H(x) =
Tentukan turunan pertama
H(x) =
Tentukan turunan pertama dari
H(x) =
Tentukan turunan pertama dari
a. H(x) =
b. H(x) =
c. H(x) =
|
1. H(x) =
u = v = 2x – 7
u`= 6x v`= 2
H`(x) = u`(x) v(x) + u(x) v`(x)
= (6x)(2x-7) +
=
2. H(x)
=
u = x + 5 v = 5x – 3
u`= 1 v`= 5
H`(x) =
=
=
3. H(x)
=
u = v =
u` = 2x + 2 v`= 2x
H`(x) =
=
=
4. a. H(x) =
H`(x) =
=
b. . H(x) =
H`(x) =
=
c. H(x) =
=
=
|
25
25
25
25
|
L K S 1
SIKLUS 2
NO
|
BUTIR SOAL
|
KUNCI JAWABAN
|
BOBOT
|
1.
2.
3.
4.
|
Carilah turunan fungsi
f(x) =
Carilah turunan fungsi
f(x) =
carilah turunan dari fungsi
f(x) =
carilah turunan dari fungsi
f(x) =3 sin x + 5 cos x
|
1. f(x)
=
u = sin x v = sin x + cos x
u` = cos x v` = cos x – sin x
f`(x) =
=
=
2. f(x)
=
f`(x) =
=
3. f(x) =
F`(x) =
4.f(x) =3 sin x + 5 cos x
F`(x) = 3 cos x –
5 sin x
|
25
25
25
25
|
L K S 2
SIKLUS 2
NO
|
BUTIR SOAL
|
KUNCI JAWABAN
|
BOBOT
|
1.
2.
|
Tentukan turunan dari
y =
Tentukan turunan dari
y =
|
1. y =
Mis u = maka y =
3. y
=
mis u = maka y =
y =
|
25
25
|
L K S 3
SIKLUS 2
NO
|
BUTIR SOAL
|
KUNCI JAWABAN
|
BOBOT
|
1.
2.
|
Sebuah kurva parabola dinyatakan dengan rumus y = f(x) = . Tentukan interval-interval x agar
f(x) i) fungsi naik
ii) fungsi
turun
sebuah fungsi di tentukan dengan rumus y =
f(x) = . Tentukan interval-interval x fungsi
i) naik ii)
turun
|
1. y = f(x) =
f`(x) = -2x
+ 2
2(-x + 1)
-x = - 1
x = 1
a. fungsi naik : f`(x) > 0 = x > 1
b. fungsi turun : f`(x) < 0 = x < 1
2.
y =
f`(x) = 2x – 6
2(x – 3)
x = 3
a. fungsi naik : f` (x) > 0 = x > 3
b. fungsi turun : f` (x) < 0 = x < 3
|
25
25
|
L K S 1
SIKLUS 1
NO
|
BUTIR SOAL
|
KUNCI JAWABAN
|
BOBOT
|
1.
2.
3.
4.
|
Buktikan bahwa
Buktikan bahwa
Hitunglah
Hitunglah
|
1.
2.
3.
4.
|
25
25
25
25
|
TES SIKLUS 1
SOAL
A
1.
2.
3. Carilah Turunannya
b.
f(x) =
c.
f(x) =
4.
Carilah turunannya :
a. f(x) = b. f(x) =
5. Carilah f`(x)
dengan menggunakan 4 langkah f(x) =
TES
SIKLUS 1
SOAL B
1.
2.
3. Carilah
turunannya:
a. f(x) = b. f(x) =
4. Carilah
turunannya
a. f(x) = b. f(x) =
5. Carilah f`(x)
dengan menggunakan 4 langkah F(x) =
SOAL
TES SIKLUS II
SOAL
1.Carilah turunan dari fungsi f(x)
berikut ini:
a.
f(x) =
b.
f(x) =
2.Tentukan turunan pertama untuk fungsi y = dengan menggunakan
aturan rantai
3.Tentukan
persamaan garis singgung kurva y = di titik (3,9) .
4.Tentukan
interval agar fungsi f(x) =
a. naik b. turun
5. Carilah
nilai stasioner fungsi f(x) = dan tentukan pula jenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar