WELCOME TO DHARUS BLOG

Minggu, 29 Juli 2012

Abdullah bin Ummi Maktum

Abdullah bin Ummi Maktum

Siapakah laki-laki itu, yang karenanya Nabi yang mulia mendapat teguran dari langit dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia, yang karena peristiwanya Jibril al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah ke dalam hati Nabi yang mulia? Dia tidak lain adalah Abdullah bin Ummi Maktum, muazzin Rasulullah.
Abdullah Ummi Maktum, orang Mekah suku Quraisy. Dia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasulullah saw., yakni anak paman ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid r.a. Bapaknya Qais bin Zaid, dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar “ummi maktum”, karena anaknya, Abdullah, lahir dalam kedaan buta total.
Ketika cahaya Islam mulai memancar di Mekah, Allah melapangkan dada Abdullah bin Ummi Maktum menerima agama baru itu. Karena itu, tidak diragukan lagi dia termasuk kelompok yang pertama-tama masuk Islam. Sebagai muslim kelompok pertama, Abdullah turut menanggung segala macam suka dan duka kaum muslimin di Mekah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy seperti yang diderita kawan-kawannya seagama, berupa penganiayaan dan berbagai macam tindak kekerasan lainnya. Tetapi, apakah karena tindak kekerasan itu lantas Ibnu Ummi Maktum menyerah? Tidak?! Dia tidak pernah mundur dan tidak lemah iman. Bahkan, dia semakin teguh berpegang pada agama Islam dan kitab Allah (Alquran). Dia semakin rajin mempelajari syariat Islam dan sering mendatangi majlis Rasulullah.
Begitu rajin dan rakusnya dia mendatangi majlis Rasulullah, menyimak dan menghafal Alquran, sehingga tiap waktu senggang selalu diisinya, dan setiap kesempatan yang baik selalu direbutnya. Karena rewelnya, dia beruntung memperoleh apa yang diinginkan dari Rasulullah, disamping keuntungan bagi yang lain-lain juga.
Pada masa permulaan tersebut, Rasulullah saw. sering mengadakan dialog dengan pemimpin-pemimpin Quraisy, seraya mengharap semoga mereka masuk Islam. Pada suatu hari beliau bertatap muka dengan ‘Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, ‘Amr bin Hisyam alias Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf dan Walid bin Mughirah, ayah Saifullah Khalid bin Walid.
Rasulullah berunding dan bertukar pikiran dengan mereka tentang Islam. Beliau sangat ingin mereka menerima dakwah dan menghentikan penganiayaan terhadap para sahabat beliau. Sementara, beliau berunding dengan sungguh-sungguh, tiba-tiba Abdullah bin Ummi Maktum datang mengganggu minta dibacakan kepada ayat-ayat Alquran. Kata Abdullah, “Ya Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ayat-ayat yang telah diajarkan Allah kepada Anda!”
Rasulullah terlengah memperdulikan permintaan Abdullah. Bahkan, beliau agak acuh terhadap interupsinya itu. Lalu beliau membelakangi Abdullah dan melanjutkan pembicaraan dengan para pemimpin Quraisy tersebut. Mudah-mudahan dengan Islamnya mereka, Islam bertambah kuat dan dakwah bertambah lancar. Selesai berbicara dengan mereka, Rasulullah saw. bermaksud pulang. Tetapi, tiba-tiba penglihatan beliau menjadi gelap dan kepala beliau terasa sakit seperti kena pukul. Kemudian, Allah mewahyukan firman-Nya kepada beliau, “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena seorang buta datang kepadanya. Tahukah kamu, barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberikan manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal, tidak ada (celaan) atasmu kalau mereka tidak membersihkan diri (beriman). Adapun orang yang datang kepadamu dengan bergegas (untuk mendapatkan pengajaran), sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (begitu)! Sesungguhnya ajaran itu suatu peringatan. Maka siapa yang menghendaki, tentulah ia memperbaikinya. (Ajaran-ajaran itu) terdapat di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para utusan yang mulia lagi (senantiasa) berbakti.” (Abasa: 1 — 6).
Enam belas ayat itulah yang disampaikan Jibril al-Amin ke dalam hati Rasulullah saw. sehubungan dengan peristiwa Abdullah bin Ummi Maktum, yang senantiasa dibaca sejak diturunkan sampai sekarang, dan akan terus dibaca sampai hari kiamat.
Sejak hari itu Rasulullah saw. tidak lupa memberikan tempat yang mulia bagi Abdullah apabila dia datang. Beliau menyilakan duduk di tempat duduknya, beliau tanyakan keadaannya, dan beliau penuhi kebutuhannya. Tidaklah heran kalau beliau memuliakan Abdullah sedemikian rupa, bukankah teguran dari langit itu sangat keras!
Tatkala tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin semakin berat dan menjadi-jadi, Allah SWT mengizinkan kaum muslimin dan Rasul-Nya hijrah. Abdullah bin Ummi Maktum bergegas meninggalkan tumpah darahnya untuk menyelamatkan agamanya. Dia bersama-sama Mush’ab bin Umair, sahabat-sahabat Rasul saw. yang pertama-tama tiba di Madinah. Setibanya di Yatsrib (Madinah), Abdullah dan Mush’ab segera berdakwah, membacakan ayat-ayat Alquran dan mengajarkan pengajaran Islam.
Setelah Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau mengangkat Abdullah bin Ummu Maktum serta Bilal bin Rabah menjadi muadzdzin Rasulullah. Mereka berdua bertugas meneriakkan kalimah tauhid (azan) lima kali sehari semalam, mengajak orang banyak beramal saleh dan mendorong masyarakat merebut kemenangan. Apabila Bilal azan, Abdullah Qamat; Abdullah azan, Bilal qamat.
Dalam bulan Ramadhan tugas mereka bertambah. Bilal azan tengah malam membangunkan kaum muslimin untuk makan sahur dan Abdullah azan ketika fajar menyingsing, memberi tahu kaum muslimin waktu imsak sudah masuk, agar menghentikan makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa.
Untuk memuliakan Abdullah bin Ummi Maktum, beberapa kali Rasulullah mengangkatnya menjadi wali kota Madinah menggantikan beliau apabila meninggalkan kota. Tujuh belas kali jabatan tersebut dipercayakan beliau kepada Abdullah. Salah satu di antaranya ketika meninggalkan kota Madinah untuk membebaskan kota Mekah dari kekuasaan kaum musyrikin Quraisy.
Setelah perang Badar, Allah menurunkan ayat-ayat Alquran, mengangkat derajat kaum muslimin yang pergi berperang fi sabilillah. Allah melebihkan derajat mereka yang pergi berperang atas orang-orang yang tidak pergi berperang, dan mencela orang yang tidak pergi karena ingin bersantai-santai. Ayat-ayat tersebut sangat berkesan di hati Abdullah Ummi Maktum. Tetapi, baginya sukar mendapatkan kemuliaan tersebut karena dia buta. Lalu dia berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah! Seandainya saya tidak buta, tentu saya pergi perang.” Kemudian, dia memohon kepada Allah dengan hati yang penuh tunduk semoga Allah menurunkan ayat-ayat yang menerangkan tentang orang-orang yang cacat (uzur) seperti dia, tetapi hati mereka ingin sekali hendak berperang. Dia senatiasa berdoa dengan segala kerendahan hati. Dia berkata, “Wahai Allah! Turunkanlah wahyu mengenai orang-orang yang uzur seperti aku!” Tidak berapa lama, kemudian Allah SWT memperkenankan doanya.
Zaid bin Tsabit, sekretaris Rasulullah saw. yang bertugas menuliskan wahyu, menceritakan, “Aku duduk di samping Rasulullah saw. Tiba-tiba beliau diam, sedangkan paha beliau terletak di atas pahaku. Aku belum pernah merasakan beban yang paling berat melebihi berat paha Rasulullah ketika itu. Sesudah beban berat yang menekan pahaku hilang, beliau bersabda, “Tulis, hai zaid!” Lalu aku menuliskan, “Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) dengan pejuang-pejuang yang berjihad fi sabilillah.” (An-Nissa’: 95).
Ibnu Ummi Maktum berdiri seraya berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan orang-orang yang tidak sanggup pergi berjihad (berperang) karena cacat?” Selesai pertanyaan Abdullah, Rasulullah saw. terdiam dan paha beliau menekan pahaku, seolah-olah aku menanggung beban berat seperti tadi. Setelah beban berat itu hilang, Rasulullah saw. berkata, “Coba, baca kembali yang telah engkau tulis!” Aku membaca, “Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang)” Lalu kata beliau, “Tulis!” “Kecuali bagi orang-orang yang tidak mampu.”
Maka, turunlah pengecualian yang ditunggu-tunggu Ibnu Ummi Maktum. Meskipun Allah SWT telah memaafkan Ibnu Ummi Maktum dan orang-orang yang uzur seperti dia untuk tidak berjihad, dia enggan bersantai-santai beserta orang-orang yang tidak turut berperang. Dia tetap membulatkan tekad untuk turut berperang fi sabiilillah. Tekad itu timbul dalam dirinya, karena jiwa yang besar tidak dapat dikatakan besar, kecuali bila orang itu memikul pula pekerjaan yang besar. Maka, karena itu dia sangat gandrung untuk turut berperang dan menetapkan tugasnya sendiri untuk berperang dan menetapkan sendiri tugasnya di medan perang.
Katanya, “Tempatkan saya antara dua barisan sebagai pembawa bendera. Saya akan memegangnya erat-erat untuk kalian. Saya buta, karena itu saya pasti tidak akan lari.”
Tahun ke empat belas hijriyah, khalifah Umar bin Khaththab memutuskan akan memasuki Persia dengan perang yang menentukan, untuk menggulingkan pemerintah yang dzalim dan menggantinya dengan pemerintahan Islam yang demokratis dan bertauhid. Umar memerintahkan kepada setiap gubernur dan pembesar dalam pemerintahannya. “Jangan ada seorang jua pun yang ketinggalan dari orang-orang yang bersenjata, atau orang yang mempunyai kuda, atau yang berani atau yang berpikiran tajam, melainkan hadapkan semuanya kepada saya sesegera mungkin!”
Maka, berkumpullah kaum muslimin di Madinah dari segala penjuru, memenuhi panggilan khalifah Umar bin Khaththab. Di antara mereka terdapat seorang prajurit buta, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum. Khalifah Umar mengangkat Sa’ad bin Abu Waqqash menjadi panglima pasukan yang besar itu. Kemudian, khalifah memberikan instruksi-instruksi dan pengarahan kepada Sa’ad.
Setelah pasukan besar itu sampai di Qadisiyyah, Abdullah bin Ummi Maktum memakai baju besi dan perlengkapan yang sempurna. Dia tampil sebagai pembawa bendera kaum muslimin dan berjanji akan senantiasa mengibarkannya atau mati di samping bendera itu.
Pada hari ketiga perang itu, perang berkecamuk dengan hebat, yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut dengan kemenangan paling besar yang belum pernah direbutnya. Maka, pindahlah kekuasaan kerajaan Persia yang besar ke tangan kaum muslimin, dan runtuhlah mahligai yang termegah. Berkibarlah bendera tauhid di bumi penyembah berhala itu.
Kemenangan yang meyakinkan itu dibayar dengan darah dan jiwa dan ratusan para syuhada. Di antara mereka yang syahid itu terdapat Abdullah bin Ummi Maktum yang buta. Dia ditemukan terkapar di medan tempur berlumuran darah syahidnya, sambil memeluk darah kaum muslimin.

Cerita islam ‘Amr Bin ‘Ash

 ( Pembebas Mesir Dari Cengkeraman Romawi )
Ada tiga orang gembong Quraisy yang amat menyusahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam disebabkan sengitnya perlawanan mereka terhadap da’wahnya dan siksaan mereka terhadap shahabatnya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berdo’a dan memohon kepada Tuhannya agar menurunkan adzabnya pada mereka.
Tiba-tiba sementara ia berdo’a dan memohon itu, turunlah wahyu atas kalbunya berupa ayat yang mulia ini:
Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. (Q.S. 3 Ali Imran: 128)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memahami bahwa maksud ayat itu ialah menyuruhnya agar menghentikan do’a untuk menyiksa mereka serta menyerahkan urusan mereka kepada Allah semata. Kemungkinan, mereka tetap berada dalam keaniayaan hingga akan menerima adzab-Nya. Atau mereka bertaubat dan Allah menerima taubat mereka hingga akan mempereroleh rahmat karunia-Nya ….
Maka ‘Amr bin ‘Ash adalah salah satu dari ketiga orang tersebut. Allah memilihkan bagi mereka jalan untuk bertaubat dan menerima rahmat, maka ditunjukiNya mereka jalan untuk menganut Islam, dan ‘Amr bin ‘Ash pun beralih rupa menjadi seorang Muslim pejuang, dan salah seorang panglima yang gagah berani. …
Dan bagaimana pun juga sebagian dari pendiriannya yang arah pandangannya tak dapat kita terima, namun peranannya sebagai seorang shahabat yang mulia, yang telah memberi dan berbuat jasa, berjuang dan berusaha, akan selalu membuka mata dan hati kita terhadap dirinya ….
Dan di sini di bumi Mesir sendiri, orang-orang yang memandang Islam itu adalah Agama yang lurus dan mulia, dan melihat pada diri Rasulnya shallallahu ‘alaihi wasallam rahmat dan ni’mat serta karunia, serta penyampai kebenaran utama, yang menyeru kepada Allah berdasarkan pemikiran dan mengilhami kehidupan ini dengan sebagian besar dari kebenaran dan ketaqwaan… , orang-orang yang beriman itu akan memendam rasa cinta kasih kepada laki-laki, yang oleh taqdir dijadikan alat-alat bagaimanapun untuk memberikan Islam ke haribaan Mesir, dan menyerahkan Mesir ke pangkuan Islam … ! Maka alangkah tinggi nilai hadiah itu, dan alangkah besar jasa Pemberinya … ! Sementara laki-laki yang menjadi taqdir dan dicintai oleh mereka itu, itulah dia ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu.
Para muarrikh atau ahli-ahli sejarah biasa menggelari ‘Amr radhiyallahu ‘anhu dengan “Penakluk Mesir”. Tetapi, menurut kita gelar ini tidaklah tepat dan bukan pada tempatnya. Mungkin gelar yang paling tepat untuk ‘Amr radhiyallahu ‘anhu ini dengan memanggilnya “Pembebas Mesir”. Islam membuka negeri itu bukanlah menurut pengertian yang lazim digunakan di masa modern ini, tetapi maksudnya tiada lain ialah membebaskannya dari cengkraman dua kerajaan besar yang menimpakan kepada negeri ini serta rakyatnya perbudakan dan penindasan yang dahsyat, yaitu imperium Persi dan Romawi ….
Mesir sendiri, ketika pasukan perintis tentara Islam memasuki wilayahnya, merupakan jajahan dari Romawi, sementara perjuangan penduduk untuk menentangnya tidak membuahkan hasil apa-apa …. Maka tatkala dari tapal batas kerajaan-kerajaan itu bergema suara takbir dari pasukan-pasukan yang beriman: “Allahu Akbar, Allahu Akbar …. “, mereka pun dengan berduyun-duyun segera menuju fajar yang baru terbit itu lalu memeluk Agama Islam yang dengannya mereka menemukan kebebasan mereka dari kekuasaan kisra maupun kaisar.
Jika demikian halnya, ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu bersama anak buahnya tidaklah menaklukkan Mesir! Mereka hanyalah merintis serta membuka jalan bagi Mesir agar dapat mencapai tujuannya dengan kebenaran dan mengikat norma dan peraturan-peraturannya dengan keadilan, serta menempatkan diri dan hakikatnya dalam cahaya kalimat-kalimat Ilahi dan dalam prinsip-prinsip Islami… !
‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, amat berharap sekali akan dapat menghindarkan penduduk Mesir dan orang-orang Kopti dari peperang agar pertempuran terbatas antaranya dengan tentara Romawi saja, yang telah menduduki negeri orang secara tidak sah, dan mencuri harta penduduk dengan sewenang-wenang ….
Oleh sebab itulah kita dapati ia berbicara ketika itu kepada pemuka-pemuka golongan Nasrani dan uskup-uskup besar mereka, katanya: “Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membawa kebenaran dan menitahkan kebenaran itu …. Dan sesungguhnya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah menunaikan tugas risalahnya kemudian berpulang setelah meninggalkan kami di jalan lurus terang benderang.
Di antara perintah-perintah yang disampaikannya kepada kami ialah memberikan kemudahan bagi manusia. Maka kami menyeru kalian kepada Islam ….Barang siapa yang memenuhi seruan kami, maka ia termasuk golongan kami, beroleh hak seperti hak-hak kami dan memikul kewajiban seperti kewajiban-kewajiban kami …. dan barang siapa yang tidak memenuhi seruan kami itu, kami tawarkan membayar pajak, dan kami berikan padanya keamanan serta perlindungan. Dan sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kami telah memberitakan bahwa Mesir akan menjadi tanggung jawab kami untuk membebaskannya dari penjajah, dan diwasiatkannya kepada kami agar berlaku baik terhadap penduduknya, sabdanya: -
“Sepeninggalku nanti, Mesir, menjadi kewajiban kalian untuk membebaskannya, maka perlakukanlah penduduknya dengan baik, karena mereka masih mempunyai ikatan dan hubungan kekeluargaan dengan kita … !”‘) HR. Muslim (1)
Maka jika kalian memenuhi seruan kami ini, hubungan kita semakin kuat dan bertambah erat … !”
‘Amr radhiyallahu ‘anhu menyudahi ucapannya, dan sebagian uskup dan pendeta menyerukan: “Sesungguhnya hubungan silaturrahmi yang diwasiatkan Nabimu shallallahu ‘alaihi wasallam itu adalah suatu pendekatan dengan pandangan jauh, yang tak mungkin disuruh hubungkan kecuali oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam… !”
Percakapan ini merupakan permulaan yang baik untuk tercapainya saling pengertian yang diharapkan antara ‘Amr radhiyallahu ‘anhu dan orang Kopti penduduk Mesir, walau panglima-panglima Romawi berusaha untuk menggagalkannya ….
‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu tidaklah termasuk angkatan pertama yang masuk Islam. Ia baru masuk Islam bersama Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu tidak lama sebelum dibebaskannya kota Mekah ….
Anehnya keislamannya itu diawali dengan bimbingan Negus raja Habsyi. Sebabnya ialah karena Negus ini kenal dan menaruh rasa hormat terhadap ‘Amr radhiyallahu ‘anhu yang sering bolak-balik ke Habsyi dan mempersembahkan barang-barang berharga sebagai hadiah bagi raja …. Di waktu kunjungannya yang terakhir ke negeri itu, tersebutlah berita munculnya Rasul yang menyebarkan tauhid dan akhlaq mulia di tanah Arab.
(1) Hadits tersebut memberi petunjuk bahwa orang-orang Kopti di Mesir merupakan paman-paman dari Ismail shallallahu ‘alaihi wasallam. …. Karena ibunda Ismail Siti Hajar seorang wanita warga Mesir, diambil oleh Ibrahim shallallahu ‘alaihi wasallam. menjadi isterinya, sewaktu ia datang ke Mesir dan diberi hadiah oleh Fir’aun dan kemudian melahirkan Ismail ‘alaihissalam….
Maharaja Habsyi itu menanyakan kepada ‘Amr radhiyallahu ‘anhu kenapa ia tak hendak beriman dan mengikutinya, padahal orang itu benar-benar utusan Allah? “Benarkah begitu…?” tanya ‘Amr radhiyallahu ‘anhu kepada Negus. “Benar”, ujar Negus, “Turutlah petunjukku, hai ‘Amr dan ikutilah dia ! Sungguh dan demi Allah, ia adalah di atas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya… !”
Secepatnya ‘Amr radhiyallahu ‘anhu terjun mengarungi lautan kembali ke kampung halamannya, lalu mengarahkan langkahnya menuju Madinah untuk menyerahkan diri kepada Allah Robbul’alamin.
Dalam perjalanan ke Madinah itu ia bertemu dengan Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu dan Utsman bin Thalhah, yang juga datang dari Mekah dengan maksud hendak bai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Demi Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam melihat ketiga orang itu datang, wajahnya pun berseri-seri, lalu katanya pada shahabat-shahabatnya : “Mekah telah melepas jantung-jantung hatinya kepada kita …. ” Mula-mula tampil Khalid radhiyallahu ‘anhu dan mengangkat bai’at. Kemudian majulah ‘Amr radhiyallahu ‘anhu dan katanya: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam … ! Aku akan bai’at kepada anda, asal saja Allah mengampuni dosa-dosaku yang terdahulu … !”
Maka jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Hai ‘Amr! Bai’atlah, karena Islam menghapus dosa-dosa yang sebelumnya … !”
‘Amr radhiyallahu ‘anhu pun bai’at, dan diletakkannya kecerdikan dan keberaniannya dalam darmabaktinya kepada Agamanya yang baru ….
Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpindah ke Rafiqul A’la, ‘Amr radhiyallahu ‘anhu sedang berada di Oman menjadi gubernurnya. Dan di masa pemerintah Umar radhiyallahu ‘anhu, jasa-jasanya dapat disaksikan dalam peperangan-peperangan di Syria, kemudian dalam membebaskan Mesir dari penjajahan Romawi.
Wahai, kenapa ‘Amr bin ‘Ash tidak menahan ambisi pribadinya untuk dapat berkuasa! Seandainya demikian, tentulah ia akan dapat mengatasi dengan mudah sebagian kesulitan yang dialaminya disebabkan ambisinya ini … !
Tetapi ambisinya ingin berkuasa ini, sampai suatu batas tertentu, hanyalah merupakan gambaran lahir dari tabiat bathinnya yang bergejolak dan dipenuhi bakat … !
Bahkan bentuk tubuh, cara berjalan dan bercakapnya, memberi isyarat bahwa ia diciptakan untuk menjadi amir atau penguasa … ! Hingga pernah diriwayatkan bahwa pada suatu hari Amirul Mu’minin Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu melihatnya datang. Ia tersenyum melihat caranya berjalan itu, lalu katanya: “Tidak pantas bagi Abu Abdillah untuk berjalan di muka bumi kecuali sebagai amir … !”
Sungguh, sebenarnya ‘Amr atau Abu Abdillah tidak mengurangkan hak dirinya ini … ! Bahkan ketika bahaya-bahaya besar datang mengancam Kaum Muslimin, ‘Amr radhiyallahu ‘anhu menghadapi peristiwa-peristiwa itu dengan cara seorang amir … seorang amir yang cerdik dan licin serta berkemampuan, menyebabkannya percaya akan dirinya, serta yakin akan keunggulannya … !
Tetapi di samping itu ia juga memiliki sifat amanat, menyebabkan Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu -seorang yang terkenal amat teliti dalam memilih gubernur-gubernurnya – menetapkannya sebagai gubernur di Palestina dan Yordania, kemudian di Mesir selama hayatnya Amirul Mu’minin ini ….
Bahkan ketika Amirul Mu’minin radhiyallahu ‘anhu mengetahui bahwa ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dalam kesenangan hidup telah melampaui batas yang telah digariskannya terhadap para pembesamya, dengan tujuan agar taraf hidup mereka setingkat atau hampir setingkat dengan taraf hidup umumnya rakyat biasa, maka khalifah tidaklah memecatnya, hanya mengirimkan Muhammad bin Maslamah radhiyallahu ‘anhu dan memerintahkannya agar membagi dua semua harta dan barang ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, lalu meninggalkan untuknya separohnya, sedang yang separuhnya iagi hendaklah dibawanya ke Madinah untuk Baitul mal.
Seandainya Amirul Mu’minin radhiyallahu ‘anhu mengetahui bahwa ambisi ‘Amr radhiyallahu ‘anhu terhadap kekuasaan sampai menyebabkannya agak lalai terhadap tanggung jawabnya, tentulah jiwanya yang waspada itu tidak akan membiarkannya memegang kekuasaan walau agak sekejap pun … !
‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang berfikiran tajam, cepat tanggap dan jauh pandang … hingga Amirul Mu’minin Umar radhiyallahu ‘anhu, setiap ia melihat seorang yang singkat akal, dipertepukkannya kedua telapak tangannya dengan keras karena herannya, Seraya katanya:
“Subhanallah … ! Sesungguhnya Pencipta orang ini dan Pencipta ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu hanyalah Tuhan Yang Tunggal, keduanya sama benar … !”
Di samping itu ia juga seorang yang amat berani dan berkemauan keras….
Pada beberapa peristiwa dan suasana, keberaniannya itu disisipinya dengan kelihaiannya, hingga disangka orang ia sebagai pengecut atau penggugup. Padahal itu tiada lain dari tipu muslihat yang istimewa yang oleh ‘Amr radhiyallahu ‘anhu digunakannya secara tepat dan dengan kecerdikan mengagumkan untuk membebaskan dirinya dari bahaya yang mengancam … !
Amirul Mu’minin Umar radhiyallahu ‘anhu mengenal bakat dan kelebihannya ini sebaik-baiknya, serta menghitungkannya dengan sepatutnya.
Oleh sebab itu sewaktu ia dikirimnya ke Syria sebelum pergi ke Mesir, dikatakan orang kepada Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa tentara Romawi dipimpin oleh Arthabon, maksudnya panglima yang lihai dan gagah berani.
Jawaban Umar radhiyallahu ‘anhu ialah: “Kita hadapkan arthabon Romawi kepada arthabon Arab, dan baiklah kita saksikan nanti bagaimana akhir kesudahannya Ternyata bahwa pertarungan itu berkesudahan dengan kemenangan mutlak bagi arthabon Arab dan ahli tipu muslihat mereka yang ulung ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, sehingga arthabon Romawi, meninggalkan tentaranya menderita kekalahan dan meluputkan diri ke Mesir …, yang tak lama antaranya akan disusul oleh ‘Amr radhiyallahu ‘anhu ke negeri itu untuk membiarkan bendera dan panji-panji Islam di angkasanya yang aman damai….
Tidak sedikit peristiwa, di mana kecerdikan dan kelicinan ‘Amr radhiyallahu ‘anhu menonjol dengan gemilang! Dalam hal ini kita tidak memasukkan perbuatan sehubungan dengan Abu Musa al-’Asy’ari pada peristiwa tahkim, yakni ketika kedua mereka menyetujui bahwa masing-masing akan menanggalkan Ali dan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhuma dari jabatan mereka, agar urusan itu dikembalikan kepada Kaum Muslimin untuk mereka musyawarahkan bersama. Ternyata Abu Musa radhiyallahu ‘anhu melaksanakan hasil persetujuan tersebut, sementara ‘Amr radhiyallahu ‘anhu tidak melaksanakannya ….
Sekiranya kita ingin menyaksikan bagaimana kelicinan serta kesigapan tanggapnya, maka pada peristiwa yang dialaminya bersama komandan benteng Babilon di saat peperangannya dengan orang-orang Romawi di Mesir, atau menurut riwayat-riwayat lain, bersama arthabon Romawi di pertempuran Yarmuk di Syria … !
Yakni ketika ia diundang oleh komandan benteng atau oleh arthabon untuk berunding, dan sementara itu komandan Romawi telah menyuruh beberapa orang anak buahnya untuk menggulingkan batu besar ke atas kepalanya sewaktu ia hendak pulang meninggalkan benteng itu, sementara segala sesuatu dipersiapkan, agar rencana tersebut dapat berjalan lancar dan menghasilkan apa yang dimaksud mereka ….
‘Amr pun berangkat menemui komandan, tanpa sedikit pun menaruh curiga, dan setelah berunding mereka berpisahlah.
Tiba-tiba dalam perjalanannya ke luar benteng, terkilaslah olehnya di atas tembok, gerakan yang mencurigakan, hingga membangkitkan gerakan refleknya dengan amat cepatnya, dan dengan tangkas berhasil menghindarkan diri dengan cara yang mengagumkan ….
Dan sekarang ia kembali mendapatkan komandan benteng dengan langkah-langkah yang tepat dan tegap serta kesadaran tinggi yang tak pernah goyah, seolah-olah ia tak dapat dikejutkan oleh sesuatu pun dan tidak dapat dipengaruhi oleh rasa curiga Kemudian ia masuk ke dalam, lalu katanya kepada komandan: “timbul dalam hatiku suatu fikiran yang ingin kusampaikan kepada anda sekarang ini ….. Di pos komandoku sekarang ini sedang menunggu segolongan shahabat Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam angkatan pertama masuk Islam, yang pendapat mereka biasa didengar oleh Amirul Mu’minin radhiyallahu ‘anhu untuk mengambil sesuatu keputusan penting. Bahkan setiap mengirim tentara, mereka selalu diikutsertakan untuk mengawasi tindakan tentara dan langkah-langkah yang mereka ambil. Maka maksudku hendak membawa mereka ke sini agar dapat mendengar dari mulut anda apa yang telah kudengar, hingga mereka beroleh penjelasan yang sebaik-baiknya mengenai urusan kita ini … !”
Komandan Romawi itu secara bersahaja maklum karena nasib mujurnya, ‘Amr lolos dari lobang jarum, dengan sikap gembira ia menyetujui usul ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, hingga bila ‘Amr radhiyallahu ‘anhu nanti kembali dengan sejumlah besar pimpinan dan panglima Islam pilihan, ia akan dapat menjebak mereka semua, daripada hanya ‘Amr seorang Dan secara sembunyi-sembunyi hingga tidak diketahui oleh ‘Amr, dipertahankannyalah untuk tidak mengganggu ‘Amr dan menyiapkan kembali perangkap yang disediakan untuk panglima Islam tadi, guna menghabisi para pemimpin mereka yang utama ….
Lalu dilepasnya ‘Amr dengan besar hati, dan disalaminya amat hangat sekali …, disambut oleh ahli siasat dan tipu muslihat Arab itu dengan tertawa dalam hati ….
Dan di waktu subuh keesokan harinya, dengan memacu kudanya yang meringkik keras dengan nada bangga dan mengejek, ‘Amr radhiyallahu ‘anhu kembali memimpin tentaranya menuju benteng.
Memang, kuda itu merupakan suatu makhluq lain yang banyak mengetahui kelihaian dan kecerdikan tuannya … !
Dan pada tahun ke-43 Hijrah, wafatlah ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu di Mesir, sewaktu ia menjadi gubernur di sana…. Di saat-saat kepergiannya itu, ia mengemukakan riwayat hidupnya, itu secara bersahaja maklum bahwa kepergiannya katanya: “Pada mulanya aku ini seorang kafir, dan orang yang amat keras sekali terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga seandainya aku meninggal pada saat itu, pastilah masuk neraka … !
Kemudian aku bai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka tak seorang pun di antara manusia yang lebih kucintai, dan lebih mulia dalam pandangan mataku, daripada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam Dan seandainya aku diminta untuk melukiskannya, maka aku tidak sanggup karena disebabkan hormatku kepadanya, aku tak kuasa menatapnya sepenuh mataku … !
Maka seandainya aku meninggal pada saat itu, besar harapan akan menjadi penduduk surga Kemudian setelah itu, aku diberi ujian dengan beroleh kekuasaan begitupun dengan hal-hal lain. Aku tidak tahu, apakah ujian itu akan membawa keuntungan bagi diriku ataukah kerugian… !”
Lalu diangkatnya kepalanya ke arah langit dengan hati yang tunduk, sambil bermunajat kepada Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Pengasih, katanya: “Ya Allah, daku ini orang yang tak luput dari kesalahan, maka mohon dimaafkan Daku tak sunyi dari kelemahan, maka mohon diberi pertolongan… ! Sekiranya daku tidak beroleh rahmat karunia-Mu, pasti celakalah nasibku… !”
Demikianlah ia asyik dalam bermohon dan berhina diri hingga akhirnya ruhnya naik ke langit tinggi, di sisi Allah Rabbul- ‘izzatl, sementara akhir ucapan penutup hayatnya, ialah : La ilaha illallah ….
Di pangkuan bumi Mesir, negeri yang diperkenalkannya dengan ajaran Islam itu, bersemayamlah tubuh kasamya….
Dan di atas tanahnya yang keras, majlisnya yang selama ini digunakannya untuk mengajar, mengadili dan mengendalikan pemerintahan, masih tegak berdiri melalui kurun waktu, dinaungi oleh atap mesjidnya yang telah berusia lanjut “Jami’u ‘Amr”, yakni mesjid yang mula pertama didirikan di Mesir, yang disebut di dalamnya asma Allah Yang Tunggal lagi Esa serta dikumandangkan ke setiap pojoknya dari atas mimbarnya kaiimat-kalimat Allah serta pokok-pokok Agama Islam ….

cerita islam

Usamah bin Zaid

Kita sekarang kembali ke Mekah, tahun ketujuh sebelum hijrah. Ketika itu Rasulullah shollallohu alayhi wasallam. sedang susah karena tindakan kaum Qurasy yang menyakiti beliau dan para sahabat. Kesulitan dan kesusahan berdakwah menyebabkan beliau senantiasa harus bersabar. Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba seberkas cahaya memancar memberikan hiburan yang menggembirakan. Seorang pembawa berita mengabarkan kepada beliau, “Ummu Aiman melahirkan seorang bayi laki-laki.” Wajah Rasulullah berseri-seri karena gembira menyambut berita tersebut.
Siapakah bayi itu? Sehingga, kelahirannya dapat mengobati hati Rasulullah yang sedang duka, berubah menjadi gembira ? Itulah dia, Usamah bin Zaid.
Para sahabat tidak merasa aneh bila Rasulullah bersuka-cita dengan kelahiran bayi yang baru itu. Karena, mereka mengetahui kedudukan kedua orang tuanya di sisi Rasulullah. Ibu bayi tersebut seorang wanita Habsyi yang diberkati, terkenal dengan panggilan “Ummu Aiman”. Sesungguhnya Ummu Aiman adalah bekas sahaya ibunda Rasulullah Aminah binti Wahab. Dialah yang mengasuh Rasulullah waktu kecil, selagi ibundanya masih hidup. Dia pulalah yang merawat sesudah ibunda wafat. Karena itu, dalam kehidupan Rasulullah, beliau hampir tidak mengenal ibunda yang mulia, selain Ummu Aiman.
Rasulullah menyayangi Ummu Aiman, sebagaimana layaknya sayangnya seroang anak kepada ibunya. Beliau sering berucap, “Ummu Aiman adalah ibuku satu-satunya sesudah ibunda yang mulia wafat, dan satu-satunya keluargaku yang masih ada.” Itulah ibu bayi yang beruntung ini.
Adapun bapaknya adalah kesayangan (Hibb) Rasulullah, Zaid bin Haritsah. Rasulullah pernah mengangkat Zaid sebagai anak angkatnya sebelum ia memeluk Islam. Dia menjadi sahabat beliau dan tempat mempercayakan segala rahasia. Dia menjadi salah seorang anggota keluarga dalam rumah tangga beliau dan orang yang sangat dikasihi dalam Islam.
Kaum muslimin turut bergembira dengan kelahiran Usamah bin Zaid, melebihi kegembiraan meraka atas kelahiran bayi-bayi lainnya. Hal itu bisa terjadi karena tiap-tiap sesuatu yang disukai Rasulullah juga mereka sukai. Bila beliau bergembira mereka pun turut bergembira. Bayi yang sangat beruntung itu mereka panggil “Al-Hibb wa Ibnil Hibb” (kesayangan anak kesayangan).
Kaum muslimin tidak berlebih-lebihan memanggil Usamah yang masih bayi itu dengap panggilan tersebut. Karena, Rasulullah memang sangat menyayangi Usamah sehingga dunia seluruhnya agaknya iri hati. Usamah sebaya dengan cucu Rasulullah, Hasan bin Fatimah az-Zahra. Hasan berkulit putih tampan bagaikan bunga yang mengagumkan. Dia sangat mirip dengan kakeknya, Rasulullah shollallohu alayhi wasallam. Usamah kulitnya hitam, hidungnya pesek, sangat mirip dengan ibunya wanita Habsyi. Namun, kasih sayang Rasulullah kepada keduanya tiada berbeda. Beliau sering mengambil Usamah, lalu meletakkan di salah satu pahanya. Kemudian, diambilnya pula Hasan, dan diletakkannya di paha yang satunya lagi. Kemudian, kedua anak itu dirangkul bersama-sama ke dadanya, seraya berkata, “Wahai Allah, saya menyayangi kedua anak ini, maka sayangi pulalah mereka!”
Begitu sayangnya Rasulullah kepada Usamah, pada suatu kali Usamah tersandung pintu sehingga keningnya luka dan berdarah. Rasulullah menyuruh Aisyah membersihkan darah dari luka Usamah, tetapi tidak mampu melakukannya. Karena itu, beliau berdiri mendapatkan Usamah, lalu beliau isap darah yang keluar dari lukanya dan ludahkan. Sesudah itu, beliau bujuk Usamah dengan kata-kata manis yang menyenangkan hingga hatinya merasa tenteram kembali.
Sebagaimana Rasulullah menyayangi Usamah waktu kecil, tatkala sudah besar beliau juga tetap menyayanginya. Hakim bin Hazam, seorang pemimpin Qurasy, pernah menghadiahkan pakaian mahal kepada Rasulullah. Hakam membeli pakaian itu di Yaman dengan harga lima puluh dinar emas dari Yazan, seorang pembesar Yaman. Rasulullah enggan menerima hadiah dari Hakam, sebab ketika itu dia masih musyrik. Lalu, pakaian itu dibeli oleh beliau dan hanya dipakainya sekali ketika hari Jumat. Pakaian itu kemudian diberikan kepada Usamah. Usamah senantiasa memakainya pagi dan petang di tengah-tengah para pemuda Muhajirin dan Anshar sebayanya.
Sejak Usamah meningkat remaja, sifat-sifat dan pekerti yang mulia sudah kelihatan pada dirinya, yang memang pantas menjadikannya sebagai kesayangan Rasulullah. Dia cerdik dan pintar, bijaksana dan pandai, takwa dan wara. Ia senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela.
Waktu terjadi Perang Uhud, Usamah bin Zaid datang ke hadapan Rasulullah shollallohu alayhi wasallam. beserta serombongan anak-anak sebayanya, putra-putra para sahabat. Mereka ingin turut jihad fi sabilillah. Sebagian mereka diterima Rasulullah dan sebagian lagi ditolak karena usianya masih sangat muda. Usamah bin Zaid teramasuk kelompok anak-anak yang tidak diterima. Karena itu, Usama pulang sambil menangis. Dia sangat sedih karena tidak diperkenankan turut berperang di bawah bendera Rasulullah.
Dalam Perang Khandaq, Usamah bin Zaid datang pula bersama kawan-kawan remaja, putra para sahabat. Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah supaya kelihatan lebih tinggi, agar beliau memperkenankannya turut berperang. Rasulullah kasihan melihat Usamah yang keras hati ingin turut berperang. Karena itu, beliau mengizinkannya, Usamah pergi berperang menyandang pedang, jihad fi sabilillah. Ketika itu dia baru berusia lima belas tahun.
Ketika terjadi Perang Hunain, tentara muslimin terdesak sehingga barisannya menjadi kacau balau. Tetapi, Usamah bin Zaid tetap bertahan bersama-sama denga ‘Abbas (paman Rasulullah), Sufyan bin Harits (anak paman Usamah), dan enam orang lainnya dari para sahabat yang mulia. Dengah kelompok kecil ini, Rasulullah berhasil mengembalikan kekalahan para sahabatnya menjadi kemenangan. Beliau berhasil menyelematkan kaum muslimin yang lari dari kejaran kaum musyrikin.
Dalam Perang Mu’tah, Usamah turut berperang di bawah komando ayahnya, Zaid bin Haritsah. Ketika itu umurnya kira-kira delapan belas tahun. Usamah menyaksikan dengan mata kepala sendiri tatkala ayahnya tewas di medan tempur sebagai syuhada. Tetapi, Usamah tidak takut dan tidak pula mundur. Bahkan, dia terus bertempur dengan gigih di bawah komando Ja’far bin Abi Thalib hingga Ja’far syahid di hadapan matanya pula. Usamah menyerbu di bawah komando Abdullah bin Rawahah hingga pahlawan ini gugur pula menyusul kedua sahabatnya yang telah syahid. Kemudian, komando dipegang oleh Khalid bin Walid. Usamah bertempur di bawah komando Khalid. Dengan jumlah tentara yang tinggal sedikit, kaum muslimin akhirnya melepaskan diri dari cengkeraman tentara Rum.
Seusai peperangan, Usamah kembali ke Madinah dengan menyerahkan kematian ayahnya kepada Allah SWT. Jasad ayahnya ditinggalkan di bumi Syam (SYiria) dengan mengenang segala kebaikan almarhum.
Pada tahun kesebelas hijriah Rasulullah menurunkan perintah agar menyiapkan bala tentara untuk memerangi pasukan Rum. Dalam pasukan itu terdapat antara lain Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khattab, Sa’ad bin ABi Waqqas, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan lain-lain sahabat yang tua-tua.
Rasulullah mengangkat Usamah bin Zaid yang muda remaja menjadi panglima seluruh pasukan yang akan diberangkatkan. Ketika itu usia Usamah belum melebihi dua puluh tahun. Beliau memerintahkan Usamah supaya berhenti di Balqa’ dan Qal’atut Daarum dekat Gazzah, termasuk wilayah kekuasaan Rum.
Ketika bala tentara sedang bersiap-siap menunggu perintah berangkat, Rasulullah shollallohu alayhi wasallam. sakit dan kian hari sakitnya makin keras. Karena itu, keberangkatan pasukan ditangguhkan menunggu keadaan Rasulullah membaik.
Kata Usamah, “Tatkala sakit Rasulullah bertambah berat, saya datang menghadap beliau diikuti orang banyak, setelah saya masuk, saya dapati beliau sedang diam tidak berkata-kata karena kerasnya sakit beliau. Tiba-tiba beliau mengangkat tangan dan meletakkannya ke tubuh saya. Saya tahu beliau memanggilku.”
Tidak berapa lama kemudian Rasulullah pulang ke rahmatullah. Abu Bakar Shidiq terpilih dan dilantik menjadi khalifah. Khalifah Abu Bakar meneruskan pengiriman tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid, sesuai dengan rencana yang telah digariskan Rasulullah. Tetapi, sekelompok kaum Anshar menghendaki supaya menangguhkan pemberangkatan pasukan. Mereka meminta Umar bin Khattab membicarakannya dengan Khalifah Abu Bakar.
Kata mereka, “Jika khalifah tetap berkeras hendak meneruskan pengiriman pasukan sebagaimana dikehendakinya, kami mengusulkan panglima pasukan (Usamah) yang masih muda remaja ditukar dengan tokoh yang lebih tua dan berpengalaman.”
Mendengar ucapan Umar yang menyampaikan usul dari kaum Anshar itu, Abu Bakar bangun menghampiri Umar seraya berkata dengan marah, “Hai putra Khattab! Rasulullah telah mengangkat Usamah. Engkau tahu itu. Kini engkau menyuruhku membatalkan putusan Rasululllah. Demi Allah, tidak ada cara begitu!”
Tatkal Umar kembali kepada orang banyak, mereka menanyakan bagaimana hasil pembicaraannya dengan khalifah tentang usulnya. Kata Umar, “Setelah saya sampaikan usul kalian kepada Khalifah, belaiu menolak dan malahan saya kena marah. Saya dikatakan sok berani membatalkan keputusan Rasulullah.
Maka, pasukan tentara muslimin berangkat di bawah pimpinan panglima yang masih muda remaja, Usamah bin Zaid. Khalifah Abu Bakar turut mengantarkannya berjalan kaki, sedangkan Usamah menunggang kendaraan.
Kata Usamah, “Wahai Khalifah Rasulullah! Silakan Anda naik kendaraan. Biarlah saya turun dan berjalan kaki. “
Jawab Abu Bakar, “Demi Allah! jangan turun! Demi Allah! saya tidak hendak naik kendaraan! Biarlah kaki saya kotor, sementara mengantar engkau berjuang fisabilillah! Saya titipkan engkau, agama engkau, kesetiaan engkau, dan kesudahan perjuangan engkau kepada Allah. Saya berwasiat kepada engkau, laksanakan sebaik-baiknya segala perintah Rasulullah kepadamu!”
Kemudian, Khalifah Abu Bakar lebih mendekat kepada Usamah. Katanya, “JIka engkau setuju biarlah Umar tinggal bersama saya. Izinkanlah dia tinggal untuk membantu saya. Usamah kemudian mengizinkannya.
Usamah terus maju membawa pasukan tentara yang dipimpinnya. Segala perintah Rasulullah kepadanya dilaksanakan sebaik-baiknya. Tiba di Balqa’ dan Qal’atud Daarum, termasuk daerah Palestina, Usamah berhenti dan memerintahkan tentaranya berkemah. Kehebatan Rum dapat dihapuskannya dari hati kaum muslimin. Lalu, dibentangkannya jalan raya di hadapan mereka bagi penaklukan Syam (Syiria) dan Mesir.
Usamah berhasil kembali dari medan perang dengan kemenangan gemilang. Mereka membawa harta rampasan yang banyak, melebihi perkiraan yang diduga orang. Sehingga, orang mengatakan, “Belum pernah terjadi suatu pasukan bertempur kembali dari medan tempur dengan selamat dan utuh dan berhasil membawa harta rampasan sebanyak yang dibawa pasukan Usamah bin Zaid.”
Usamah bin Zaid sepanjang hidupnya berada di tempat terhormat dan dicintai kaum muslimin. Karena, dia senantiasa mengikuti sunah Rasulullah dengan sempurna dan memuliakan pribadi Rasul.
Khalifah Umar bin Khattab pernah diprotes oleh putranya, Abdullah bin Umar, karena melebihkan jatah Usamah dari jatah Abdullah sebagai putra Khalifah. Kata Abdullah bin Umar, “Wahai Bapak! Bapak menjatahkan untuk Usamah empat ribu, sedangkan kepada saya hanya tiga ribu. Padahal, jasa bapaknya agaknya tidak akan lebih banyak daripada jasa Bapak sendiri. Begitu pula pribadi Usamah, agaknya tidak ada keistimewaannya daripada saya. Jawab Khalifah Umar, “Wah?! jauh sekali?! Bapaknya lebih disayangi Rasulullah daripada bapak kamu. Dan, pribadi Usamah lebih disayangi Rasulullah daripada dirimu.” Mendengar keterangan ayahnya, Abdullah bin Umar rela jatah Usamah lebih banyak daripada jatah yang diterimanya.
Apabila bertemu dengan Usamah, Umar menyapa dengan ucapan, “Marhaban bi amiri!” (Selamat, wahai komandanku?!). Jika ada orang yang heran dengan sapaan tersebut, Umar menjelaskan, “Rasulullah pernah mengangkat Usamah menjadi komandan saya.”
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada para sahabat yang memiliki jiwa dan kepribadian agung seperti mereka ini. Wallahu a’lam.

Minggu, 08 April 2012


IMG_3851.JPGFoto105.jpgIMG_2274.jpgIMG_4928.JPG
                                      
                                


KEINDAHAN UJUNG SELATAN PULAU SULAWESI

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan seni serta keindahan alam yang berbeda-beda di setiap provinsi sehingga mampu menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional. Salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman tersebut adalah Sulawesi Selatan atau South Celebes.
Sulawesi Selatan adalah provinsi di timur Indonesia yang berperan sebagai urat nadi dimana pusat industri, bisnis, perekonomian, perbelanjaan, dll. Ada di kota Makassar ibu kota provinsi. Tidak terlepas dari itu Sulawesi Selatan memiliki berbagai tempat wisata yang bertaraf nasional dan internasional.
Berbagai tempat wisata tersebut tersebar dari 24 kabupaten/kota. Di kota Makassar sendiri memiliki tempat wisata yang mampu bersaing secara nasional dan internasional, seperti: pantai Tanjung Bunga dan Tanjung Bayang yang menjadi tujuan wisata pantai berakhir pekan di kota Makassar, ada pula pantai berpasir putih yaitu pantai yang berada di pulau Samalona dan pulau Khayangan. Semua tempat wisata ini memiliki fasilitas baik penginapan, restoran, maupun kebutuhan yang berhubungan dengan wisata tersebut. Di kota yang dijuluki kota anging mammiri, ini memiliki tempat wisata lain juga seperti: Trans Studio yang merupakan wahana indoor terbesar di dunia sebelum ada Trans Studio Bandung, Water Boom the Bugis yang terletak di Antang yang menjadi salah satu tempat wisata baru, bahkan Water Boom terbesar di Indonesia timur yang sementara perampungan ada di kota ini yaitu dalam kompleks Benteng Somba Opu yang sekaligus daerah perbatasan Kabupaten Gowa.
Selain tempat di atas masih banyak tempat wisata lainnya diantaranya: Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, Monumen pembebasan Irian Barat yang dikenal Monumen Mandala, Museum Lagaligo, Museum Kota, Makam Raja-raja Tallo, Makam Pangerang Diponorogo, dan Makam Syech Yusuf di perbatasan Gowa-Makassar, serta tempat hiburan malam yang tersebar di penjuru kota.
Bukan cuma kota Makassar saja yang memiliki tempat wisata yang bersaing secara nasional maupun internasional yang ada dijasirah selatan pulau Sulawesi. Hal ini kita dapat melihat keindahan alam taman nasional Bantimurung yang terdapat di Kabupaten Maros, di tempat ini dikenal sebagai surga kupu-kupu. Bukan hanya itu saja yang ada di kabupaten ujung utara kota Makassar ini, disini juga terdapat Air Terjung, Taman Wisata Leang-leang, Water Park, Pucak, dll. Sedangkan di kabupaten lainnya juga tak kalah menariknya, seperti: Water Boom Kabupaten Pangkep, Weter Boom kota Pare-pare, Permandian Air Panas Kabupaten Pinrang, Air Terjung Lewaja dan Gunung Nona  di Enrekang. Enrekang juga dikenal sebagai negeri Seribu Goa. Selanjutnya kesebelah utara, yaitu Tana Toraja atau disingkat dengan Tator.
IMG_2322.jpgTana Toraja memiliki tempat wisata yang menarik wisatawan internasional, diantaranya:rumah adat Tongkonan di Kete Kesu dan di tempat lainnya, Kuburan Batu Londa, Air Terjung, serta panorama pegunungan yang ada di kabupaten ini. Di wilayah kabupaten/kota lainnya yang tidak kalah menarik, seperti: Tanjung Palette di Kabupaten Bone, Permandian Air Panas Lejja di Kabupaten Soppeng, Danau Tempe di kabupaten Wajo, Danau Towuti di Kabupaten Luwu timur dan tempat wisata lainnya di tanah di Luwu yang tersebar 4 kabupaten/kota.
IMG_4927.JPGSetelah membahas sebagian tempat wisata yang ada di utara dan timur kota Makassar, sekarang kita menuju wilayah dari selatan hingga menuju kota berlayar Butta Panrita Lopi yang merupakan titik pembahasan saya. Di kabupaten Gowa sendiri memiliki berbagai tempat wisata diantaranya kawasan wisata Malino baik air terjungnya maupun perkebunan tehnya, rumah adat Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, Makam Arung Pallakka Raja Bone ke XV yang tidak jauh dari tempat kost saya. Lanjut di kabupaten lainnya di Kabupaten Takalar ada Pantai Tope Jawa, Pantai Birta Ria Kassi di Kabupaten Jeneponto, Air Terjung Bissappu dan Permandian Alam Ere Merasa serta Pantai Marina di Kabupaten Bantaeng. Sebelum bahas tanah kelahiran penulis, lanjut ke Kabupaten Selayar dan kabupaten di utara Bulukumba di sana ada taman laut Taka Bonerate yang merupakan salah satu wisata andalan Sulawesi Selatan, dan masih banyak lagi. Di Kabupaten Sinjai terdapat beberapa objek wisata di antaranya: Air Terjung Kembar yang terletak di Barambang Sinjai Borong yang sudah 4 kali penulis kunjungi, Batu Makkongde’e, dan panorama pengunungan di daerah ini.
Setelah membicarakan beberapa tempat wisata yang ada di kabupaten/kota Sulawesi Selatan. Sekarang kita berbicara tentang Balinya Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Bulukumba yang berjulukan Butta Panrita Lopi kota Berlayar. Butta Panrita Lopi sendiri memiliki pengertian Bumi/tempat lahirnya ahli dalam pembuatan perahu phinisi. Perahu phinisi merupakan kebanggaan Sulawesi selatan khususnya masyarakat Bulukumba, perahu ini mampu mengarungi samudra pasifik tanpa menggunakan mesin hanya pakai layar kalau tidak salah tahun 1984 sampai di Negara Kanada, ini adalah salah satu bukti bahwa masyarakat Bulukumba memiliki keahlian/intelegensi yang tinggi, berdasarkan penelitian waktu SMA bahwa perahu di buat tanpa pola/gambar, pertama-tama yang dibuat terlebih dahulu adalah badan kapal baru menyusul yang lainnya, konon jika ada lubang sedikit cukup diberi/ditutupi kain surban lalu panritanya sholat atau melakukan ritual maka lubang kecil itu tertutupi (Mitos).
Perahu phinisi saat ini merupakan perahu tradisional yang sudah yang sudah disentuh alat modern seperti mesin dalam pengoperasiannya, pusat pembuatan perahu phinisi ada di Tanah Beru Kecamatan Bontobahari. Perahu phinisi ini di pesan oleh pengusaha local bahkan dari luar negeri seperti: Jepang, Kanada, dll dalam bentuk kapal pesiar.
Bulukumba merupakan pecahan dari Kabupaten Bantaeng namun luas wilayah Bulukumba 3 kali lipat dari luas wilayah Kabupaten Induk. Bulukumba sendiri memiliki 10 kecamatan mempunyai kondisi wilayah berbeda sehingga menimbulkan tempat wisata berbeda pula, seperti di antaranya: (1) Kecamatan Ujung Bulu yang merupakan jantung kota berlayar ini, memiliki tempat wisata seperti, Bundaran Phinisi yang merupakan ikon kota Bulukumba, Patung Pahlawan Tellu Boccoe dekat kantor DPRD Bulukumba, Pantai Merpati, Makam Sultan Daeng Raja, Wisata Belanja Makanan Tradisional, dll. (2) Kecamatan Ujung Loe terdapat taman wisata perkebunan karet yang merupakan peninggalan Belanda yang berdiri sejak tahun 1819, wisata Pantai Babana. (3) Kecamatan Bontobahari disini terdapat tempat wisata yang bertaraf internasional di antaranya:, pantai mandala Ria, Pantai tanah Lemo, Goa Passuhra dan Goa Passe’ Pantai Bira atau Tanjung Bira yang terkenal sampai mancanegara. Di tempat ini di fasilitas penginapan mulai dari villa, hotel, wisma, cottage, dll serta perlengkapan lainnya: baik banana boat, perahu untuk keliling atau menyebrang Pulau Liukang dan Pulau Kambing, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya. Di Bira kita dapat melihat sunrice dan sunset di tempat yang sama semua pantai yang ada di daerah ini berpasir putih. (4) Kecamatan Bontotiro terdapat makam dato tiro tokoh pembawah agama islam di Bulukumba, pantai pasir putih Samboang dan pantai pasir putih Hila-hila. (5) Di Kecamatan Herlang terdapat pantai pasir putih Garuntungan. (6) Kecamatan Kajang terdapat Tanah Adat Ammatoa yang terkenal sampai mancanegara, penduduk di wilayah ini memiliki ciri khas yaitu berpakaian hitam-hitam yang ditenun sendiri, mereka juga menyatu dengan alam sehingga wilayah ini begitu sejuk dan rindang, di Kajang terdapat pula wisata pantai yaitu, pasir putih Kassi-kassi. (7) Kecamatan Bulukumpa merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai selain kecamatan Kajang dan Kindang, di sini terdapat perkebunan karet dan merupakan penghasil utama cengkeh dan buah-buahan. (8) Kecamatan Rilau Ale terdapat wisata alam sungai Semppengnge’ yang hulu dari gunung Bawakaraeng. (9) Kecamatan Kindang menawarkan berbagai pemandangan pengunungan yang merupakan kecamatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa dan Bantaeng, tempat wisata yang ada di tempat ini di antaranya: danau kahayya, Bravo Bawakaraeng. Dan (10) Kecamatan Gantarang merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bantaeng, di sini terdapat tempat wisata air terjung 45, permandian alam Anrihua, dan Bendungan Palampang.
kajang.jpgIMG_4795.JPGIMG_0080.jpgKabupaten Bulukumba merupakan salah tempat wisata andalan Sulawesi Selatan, jarak kabupaten ini dari ibu kota provinsi  adalah 153 KM. Bulukumba bisa ditempuh lewat darat dan laut, bagi yang di luar pulau Sulawesi bisa masuk melalui pelabuhan Soekarno-Hatta atau Bandara Internasional Sultan Hasanuddin setelah lanjut keterminal/menuju Mallengkeri ambil mobil mini bus atau bus dengan biaya trayek antara Rp. 35.000- 60.000 tergantung jenis angkutannya. Pengunjung yang lewat laut ambil peri di pelabuhan Soekarno-Hatta atau Potere tiba di Pelabuhan Leppe’e kota Bulukumba atau pelabuhan Bira Bulukumba.
IMG_6509.JPGIMG_0614.jpg- (22).JPG






                                                                                  

Minggu, 08 Januari 2012

Ekosistem


Ekosistemhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/46/Wild_zebra_on_Kenya_countryside.jpg/290px-Wild_zebra_on_Kenya_countryside.jpg




http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Ekosistem padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]
 [sunting] Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]
[sunting] Akuatik (air)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/78/Upper_Lehman_Creek.jpg/220px-Upper_Lehman_Creek.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti hal­nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng­hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]
[sunting] Terestrial (darat)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/86/Daintree_Rainforest.JPG/180px-Daintree_Rainforest.JPG
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/aa/Gasp%C3%A9_taiga.jpg/180px-Gasp%C3%A9_taiga.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/43/Greenland-sydkap_hg.jpg/180px-Greenland-sydkap_hg.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.[2]
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[6] Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.[6] Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.[6]
[sunting] Buatan
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/49/Bali_riziere.jpg/210px-Bali_riziere.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan adalah[5]:
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
1 Pengertian Ekosistem Hutan
Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat yang mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Gambar 2.1 Gambar ekosistem hutan
2.2 Komponen yang ada dalam ekeositem hutan
Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup ( abiotik )
2.3.1 Komponen Biotik
Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut :
3
1. Produsen
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan organik sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan hijau
2. Konsumen
Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain. Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut.
a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging);misalnya ayam, tikus, kera, dan manusia.
3. Pengurai (dekomposer)
Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari organisme mati (bahan organik kompleks). Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.
2.3.2 Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut
1. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
2. Air, sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
3. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
4. Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan tubuh organisme
5. Angin, berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap kelembapan
6. Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan dalam tanah dan dalam air tawar.
7. Cahaya matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.
5
8. Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat tersebut.
9. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di permukaan bumi.
2.3 Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan
Mahluk hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan merupakan suatu kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk hidup harus dapat beradap tasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut ada yang hidup berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan. Keadaan ini menandakan bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk hidup. Ada beberapa satuan-satuan mahluk hidup antara lain :
a.Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Contoh
Gambar 2.2 Bioma
f.Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.
2.4 Jenis- jenis Ekosistem Hutan
Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.
2.2.1 Ekosistem Pohon Jarum
Gambar 2.3 Ekosistem Pohon Jarum
Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah yang bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.
Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.
Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari ( terhalang oleh pepohonan ).
Inilah yang membatasi kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi bakteri dan cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban, tanahnya berada disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung sedikit humus, ini menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga menjadi kurang efektif. Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup didalam hutan sepanjang tahun, misalnya rusa besar yang berkelana jauh mencari makanan sedangkan beruang dan tupai tidur ( berhibernasi ) dimusim dingin dan hidup dari lemak yang dikumpulkan dari makanan musim panas. Musim panas yang hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas. Serangga berkembang biak dengan cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-burung yang bersama-sama bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara berkembang cepat untuk memanfaatkan sinar matahari.
2.2.2 Hutan Gugur Daun
Gambar 2.4 Hutan gugur daun
Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun sekali. Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun sekali pada musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu sedang dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon gugur daun seperti : ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin, sebelum angin kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi komunitas satwa liar besar. Tanah subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan beragam jenis tumbuhan untuk tumbuh.
Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun yang berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan mineral. Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas yang hangat dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan, serangga, burung dan mamalia.
2.2.3 Hutan Hujan Tropis
Gambar 2.5 Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi sebagian besar wilayah amerika tengah , amerika selatan , afrika tengah , asia tenggara, dan australia utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks yang mengandung sumber kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu bercurah hujan dan bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini telah mengembangkan habitat satwa liar terkaya di dunia wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh hutan ini hanyalah kurang dari 10%, tetapi spesies binatang dan tumbuhan yang ada di dalamnya mencapai hingga 50% sampai 70%. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan amazon di Brasil.
Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
1. Lapisan atas kanopi
Lapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai 9,144 m sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.
Dari tempat ini, terdapat eleng jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan dimangsa.
2. Lapisan kanopi
Ketinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa di atasnya mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk oleh gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar tumbuhan dan binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk mendapatkan matahari yang berlimpah.
3. Lapisan bawah kanopi
Terdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
4. Lapisan semak
Terdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar matahari yang menembus lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan ini akan tipis atau jarang.
5. Lapisan bawah
Pakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang tinggal di lapisan ini adalah tapir dan beragam serangga.
2.5 Ketergantungan Dalam Ekosistem Hutan
Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.
2.5.1 Rantai makanan
adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
2. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
3. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3
Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakan.
Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat trofik keempat.
2.5.2 Aliran Energi
Gambar 2.7 Aliran energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh organisme dari makan yang dikonsumsinya dan digunakan untuk aktifitas hidupnya. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organismr yang menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah zat anoganik disebut kemoautotrof organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Pembesaran energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan denga oksidasi ( respirasi). Golonga organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya manusia, hewan dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik yang sudah jadi.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumrn tinggkat tinggi sampai saproba didalam tanah.
Agar lebih jelas memahami aliran energi, perhatikan gambar berikut :
matahari
Mati Mati Mati Mati
Gambar 2.8 Siklus energi
Keterangan :
Produsen = prudusen primer
Herbivora = konsumen primer
Karnivora = konsumen sekunder
= siklus energi
= siklus materi
2.6 Pelestarian Ekosistem Hutan
Gambar 2.9 Pelestarian Ekosistem Hutan
Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai penyeimbang dalam ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman mahluk hidup: perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak struktur tanah, merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan satwa liar kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organisme lainnya. Perburuan liar misalnya seperti peburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya, gajah untu diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan tersebut terancam punah.
Memelihara pelestarian hutan, dengan cara :
1. Reboisasi yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya reboisasi di gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll
2. Melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu. Contohnya: menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.
3. Menghindari kebakaran hutan contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan dengan memberi pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan disekitar hutan. Memberi pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada kebakaran hutan.
4. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam
Contoh daerah perlindungan Alam di Indonesia :
1. Taman hutan raya dan hutan wisata
2. Cagar Alam
3. Taman nasional
4. Merehabilitasi Satwa Langka
Contoh :
Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh negara kemudian dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, Tanjung Pinang dan Bukit Lawang .
Penangkaran satwa dan tumbuhan langka. Satwa langka dapat ditangkarkan dikebun binatang atau tempat penangkaran yang ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian dilepaskan lagi dihabiatat aslinya. Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun raya atau tempat konsevasi alam lainya. Pembiakan diluar habitat aslinya disebut ex situ. Sedangkan didalam aslinya disebut in situ.
.