DALIL PHYTAGORAS
Dalil
Pythagoras merupakan salah satu dalil yang paling sering digunakan secara luas.
Dalil ini pertama kali ditemukan oleh Pythagoras, yaitu seorang
ahli matematika bangsa yunani yang hidup dalam abad keenam Masehi ( kira-kira
pada tahun 525 sebelum Masehi ).
Dalil ini
sesungguhnya telah dikenal orang-orang Babilonia sekitar 1.000 tahun sebelum
masa kehidupan Pythagoras dan sampai saat ini masih digunakan antara lain untuk
pelayaran, astronomi, dan arsitektur.
PEMBUKTIAN
DALIL PYTHAGORAS
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C,
berlaku Dalil Pythagoras , yaitu :
c2 = a2 +
b2
atau
Kuadrat sisi miring = jumlah
kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus
v Pembuktian Dalil Pythagoras ada 3 cara, yaitu :
Cara Pertama
Perhatikan Gambar dibawah ini :
Pada gambar diatas, terdapat 4
segitiga siku-siku yang sebangun dan sama besar, persegi dengan panjang sisi c
dan persegi dengan panjang sisi a + b. Luas Segitiga siku-siku tersebut
masing-masing adalah , luas persegi yang didalam
(warna pink) adalah c2 dan luas persegi yang besar (yang terluar)
adalah (a + b)2 = a2 + 2ab + b2.
Dari gambar bidang tersebut,
dapat kita peroleh persamaan yaitu :
Luas persegi yang terluar = luas persegi
yang didalam + 4 luas segitiga siku-siku.
a2 + 2ab + b2 = c2
+ 2 ab
a2 + 2ab + b2 – 2ab =
c2
a2 + b2 = c2
Terbukti bahwa c2 =
a2 + b2
Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas segitiga =
( a + b )2 = a2 +
2ab + b2
Cara Kedua
Luas empat buah
segitga yang diarsir pada persegi ABCD = luas empat buah segitiga yang diarsir
pada persegi KLMN, maka luas daerah yang tidak diarsir pada persegi ABCD
= luas daerah yang tidak diarsir pada persegi KLMN.
Kesimpulan :
c2
= a2 + b2
Keterangan
:
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas
Segitiga =
( a
+ b )2 = a2+
2ab + b2
Cara Ketiga
Perhatikan gambar di atas !
Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 9 satuan luas ( 9 kotak ) atau a2
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 16 satuan luas ( 16 kotak ) atau b2
Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi
dengan panjang sisi a + luas persegi dengan panjang sisi b
25 satuan luas
|
=
|
9 satuan luas
|
+
|
16 satuan luas
|
25 satuan luas
|
=
|
25 satuan luas
|
|
|
Kesimpulan :
c2 =
a2 + b2
Keterangan
:
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Perhitungan panjang salah satu
sisi segitiga siku-siku, Jika dua sisi yang lain diketahui
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C,
berlaku :
1.
|
Jika sisi a dan b
diketahui , maka sisi c dapat dihitung
dengan rumus : c2 = a2 + b2 |
2.
|
Jika sisi b dan c
diketahui , maka sisi a dapat dihitung
dengan rumus : a2 = c2 – b2 |
3.
|
Jika sisi a dan c
diketahui , maka sisi b dapat dihitung
dengan rumus : b2 = c2 – a2 |
Tripel Pytagoras
Tigaan Pythagoras sering diistilahkan triple pythagoras. Tigaan
Pythagoras adalah Kelompok tiga bilangan dimana kuadrat bilangan terbesar
merupakan jumlah kuadrat bilangan lainnya.
contoh : 3, 4, 5 dan kelipatannya
seperti 6, 8, 10 : 9, 12, 15 dsb
Tiga
buah bilangan a, b dan c dimana a, b dan ? bilagan asli dan c merupakan
bilangan terbesar, dikatakan merupakan tripel Pythagoras jika ketiga bilangan
tersebut memenuhi hubungan :
c2
|
=
|
a2+b2
|
|
b2
|
=
|
c2-a2
|
|
a2
|
=
|
c2-b2
|
|
CONTOH :
Manakah diantara
tigaan berikut yang merupakan tripel Pythagoras ?
a. 6, 8, 10
b. 5, 12, 13
c. 11, 12, 13
PENYELESAIAN
a.
|
Angka terbesar 10, maka c = 10, a =
8 dan b = 6
102 = 82 +
62
100 = 64 + 36 100 = 100
Jadi 6, 8, 10 merupakan tripel Pythagoras
|
b.
|
Angka terbesar 13, maka c = 13, a =
12 dan b = 5
132 ¹ 122 + 52
169 ¹ 144 + 25 169 ¹ 169 Jadi 5, 12, 13 merupakan tripel Pythagoras |
c.
|
Angka terbesar 13, maka c = 13, a
= 12 dan b= 11
132 = 122 +
112
169 = 144 + 121 169 = 265 Jadi 5, 12, 13 bukan merupakan tripel Pythagoras |
BILANGAN FIBONACCI
Dalam matematika, bilangan
Fibonacci adalah barisan yang didefinisikan secara rekursif sebagai berikut:
Penjelasan:
barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara
menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya. Dengan aturan ini, maka
barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah:
0, 1, 1, 2, 3,
5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765,
10946...
Barisan
bilangan Fibonacci dapat dinyatakan sebagai berikut: Fn = (x1^n - x2^n)/ sqrt(5)
dengan
- Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
- x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x^2-x-1=0
Perbandingan
antara Fn+1 dengan Fn hampir selalu sama untuk sebarang nilai n dan mulai nilai
n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio yang nilainya
mendekati 1,618.
Tentunya,
kita semua mengenal bilangan Fibonacci (atau disebut juga barisan Fibonacci).
Suku pertama barisan ini adalah 1, begitu pula dengan suku ke-2. Suku
berikutnya merupakan penjumlahan 2 suku sebelumnya.
Suku-suku positif barisan Fibonacci:
Suku-suku positif barisan Fibonacci:
1,
1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, ...
Di post ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai bilangan Fibonacci
ini. Dimulai dengan sejarah bilangan Fibonacci, bahkan sampai terciptanya rumus
Binet, yang digunakan untuk mencari suku ke-n dari Fibonacci, yaitu sebagai
berikut.
dimana =
BUKTI RUMUS BINET
Barisan
Fibonacci merupakan barisan kombinasi linear . Namun,
kita juga dapat mendekati barisan ini secara geometrik.
Asumsikan bahwa: dimana a merupakan konstanta awal yang bukan nol. Dengan demikian:
Asumsikan bahwa: dimana a merupakan konstanta awal yang bukan nol. Dengan demikian:
Dengan membagi kedua ruas dengan , kita
dapatkan:
Bentuk di atas merupakan bentuk
persamaan kuadrat. Oleh karena itu, kita gunakan rumus untuk
menyelesaikan persamaan tersebut.
Maka, kita dapatkan: dan .
Untuk
mempermudah penulisan, kita tahu bahwa hasil dari merupakan
golden number, maka kita simbolkan dengan . Hasil
dari juga
ternyata adalah .
Kita mendapatkan 2 buah r dalam barisan ini. Artinya, barisan fibonacci merupakan barisan geometri kombinasi menggunakan 2 buah rasio tersebut. Ingat kembali asumsi awal bahwa . Karena, kita memiliki 2 buah rasio r, maka kita definisikan kembali
Kita mendapatkan 2 buah r dalam barisan ini. Artinya, barisan fibonacci merupakan barisan geometri kombinasi menggunakan 2 buah rasio tersebut. Ingat kembali asumsi awal bahwa . Karena, kita memiliki 2 buah rasio r, maka kita definisikan kembali
dimana dan adalah konstanta bukan nol.
Kombinasi linear
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, seperti yang ditunjukkan di kotak warna
biru di bawah.
Bukti bahwa
barisan Fibonacci dapat didefinisikan sebagai .
Kita
buktikan secara induksi matematika. Anggap bahwa adalah BENAR.
Kita tahu bahwa: , maka:
Kita tahu bahwa: , maka:
Namun, kita tahu
dari persamaan karakteristik sebelumnya bahwa dengan
membaginya dengan , kita
dapatkan .
Begitu pula dengan , kita
dapatkan .
Karena persamaan
sesuai
dengan definisi awal, maka TERBUKTI secara induksi
matematik.
... (a)
... (b)
Dengan menyelesaikan persamaan (a) dan (b), maka kita dapatkan dan
Maka, kita sudah mendapatkan semua komponen formula Fibonacci.
Dengan demikian,
formula (rumus) Binet terbukti.
ANGKA FIBONACCI
1 = 1 * 1 1 = 1 * 1
1 = 1 * 1 + 0 1 = 1 * 1 + 0
2 = 1 * 1 + 1 2 = 1 * 1 + 1
3 = 1 * 2 + 1 3 = 1 * 2 + 1
5 = 1 * 3 + 2 5 = 1 * 3 + 2
8 = 1 * 5 + 3 8 = 1 * 5 + 3
13 = 1 * 8 + 5 13 = 1 * 8 + 5
................................ ...............
fn-1 = 1*fn-2 + fn-3 fn-1 = 1 * fn-2 + fn-3
fn = 1*fn-1 + fn-2 fn = 1 * fn-1 + fn-2
fn+1 = 1*fn + fn-1 fn +1 = 1 * fn + fn-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar